Nyaris tak percaya ketika melihat sosok perempuan berbalut gamis dan berjilbab panjang itu, seorang Renny Jayusman. Satu-satunya yang masih bisa di kenali cara ngakak-nya
yang urakan sekali. Ia tampil di panggung Pusdai Jabar, Bandung hari kedua Ramadhan 1437 H
bertepatan dengan hari Jumat (10/06) yang
diadakan oleh salah satu organisasi Muslimat.
Lady Rocker ini mengawali sapanya pada undangan yang hadir dengan gema takbir. Seolah mengusir rasa galau,
dengan suara parau tersekat isak tangis, diulang pekik Allahu Akbar berkali-kali. Ribuan jamaah yang duduk didepannya berjejal dempet dikarpet akhirnya ikut bertakbir, seperti terkena sihir. Betapa tidak? Mereka dipaksa percaya mendapati Rocker kondang
yang sangat urakan ditahun delapan puluhan, kini tiba-tiba sepenuh rasa dan daya memanggil Sang
Pencipta.
Tak
sepenggal pun ayat
suci disampaikan, karena dia buta huruf Al-Qur’an, bahkan sekadar berwudlu saja dia harus dituntun Sang Cucu. Begitu pengakuannya tanpa malu-malu. Tanpa tedeng aling-aling dia ceritakan masa silamnya
sebelum kini benar-benar menekuni Islam agamanya, yang hanya untuk formalitas tercantum
di KTP. Bahkan untuk meyakinkan jamaah, dia hadirkan ke panggung anak
laki-lakinya dan diminta bicara apa adanya tentang Mamanya.
“Alhamdulillah,
bersyukur saya tak pernah berhasrat mencicipi barang haram, meski berbagai
jenis narkoba dan zat adiktif lainnya. Hari-hariku tak asing menemui opium
yang menggunaannya dengan cara dihisap, morfin lengkap dengan alat suntiknya
atau putaw bubuk putih yang kata orang lebih kuat menembus otak dari morfin,
atau konon yang paling ringan ganja. Berbagai jenis minuman beralkohol dari
berbagai merk dari yang paling keras hingga bir yang paling ringan, berserakan
di setiap meja rumah kami. Lebih bersyukur tak terkira ketika mendapati Mama
sembuh dari gila yang tak jarang
pulang dari luar jalan sempoyongan dengan mulut berbau minuman yang memabukkan
dan kini orang yang paling aku sayangi memulai belajar agama”. Begitu kurang
lebih curhatan laki-laki yang biasa dipanggil Growok oleh ibunya.
Kegilaan
Renny ingin ditularkan kepada kedua anaknya. Maka salah satu dari mereka
mencapai ketika tepat berusia 17 tahun, diberikan hadiah istimewa dengan diajak
masuk ke club remang-remang di Jakarta. Mendengar sajian musik yang hingar
bingar mereka berdua malah mengantuk, minta ijin untuk pulang. Allah swt
melindungi keduanya jatuh kejurang kemaksiatan. Rupanya sejak dibangku SD Renny
yang merasa tak mampu membekali anaknya dengan ilmu agama, tiap liburan sekolah
menitipkan kedua anaknya di pesantren Suryalaya Tasikmalaya.
Penyanyi
bersuara khas yang terangkat sejak merilis album Kini ditahun 1989 ini, tak akan pernah ditemui lagi di bar-bar atau
night club. Dimulai sejak dirinya
merasakan gejala Menophause.Tak tahan
merasakan panas yang luar biasa disekujur tubuhnya, sehingga terbayang betapa panasnya api neraka.
Ketakutan yang sangat atas jilatan api neraka yang berlipat-lipat panas dari
yang sedang ia derita tentunya. Ya, rupanya Malaikat menuntun dirinya bertobat
manakala hampir sekarat. Satu-satunya tempat curhat adalah sahabat dekatnya
yang tinggal di Bandung yang kini telah menjadi penceramah dan penyeru
kebenaran. Nasihat-nasihatnya sering diberikan lewat telepon berjam-jamlah yang
bisa menentramkan.
Hijrahnya
Penyanyi Rock ini juga ditandai dengan album lagunya kini bernuansa religi.
Salah satu lagu di album yang baru dirilis berjudul Sujud milik alm.Gito Rollies, sahabat nge rock nya yang lebih dahulu
berkecimpung di jalan dakwah yang dulu sama-sama tersesat dibelantara narkoba
dan obat terlarang lainnya.
(Frieda
Kustantina)
0 Komentar