Kebaikan Tak Akan Menyelamatkanmu

Kebaikan Tak Akan Menyelamatkanmu



Apa yang akan kau lakukan jika saat membaca artikel ini, ternyata hari ini adalah hari terakhirmu di dunia ini?

Apakah kau akan segera meminta maaf pada semua orang yang telah kau sakiti?

Apakah kau akan segera beribadah dengan penuh khusyuk dan rasa bersalah?

Mengerikan...sungguh mengerikan....

Dimana kita simpan rasa malu kita selama ini? Saat kita diberi waktu, kita hanya bersantai-santai dan berfikir bahwa yang kita lakukan telah cukup untuk mendapatkan surga. Betapa sombongnya diri ini saat melakukan kebaikan, berfikir bahwa kebaikan itu akan menyelamatkannya.

Sekalipun tidak, sebanyak apapun kebaikan yang kita lakukan tapi kita tak ikhlas, maka amalan itu bagaikan debu yang dengan mudah tertiup oleh angin.

Seharusnya kita sudah tahu, bahwa yang menyelamatkan kita adalah rahmat Allah SWT, bukan amalan kita. Amalan kita hanyalah sebagai tanda bukti bahwa kita menghrapkan rahmat Nya.

Tapi bagaimana bisa menjadi bukti jika kebaikan itu disisipi penyakit hati? Masih merasa bahwa diri ini begitu hebat sudah berbuat kebaikan. Padahal jika Allah tak izinkan, kita pun tak bisa melakukan kebaikan itu.

Berhati-hatilah dalam bertindak dan behati-hatilah dalam niat. Karena seseorang itu diberi pahal berdasarkan niatnya.

Untuk apa kau ber Islam tetapi tidak hidup dengan nilai-nilai islam?

Akal, kita diberi akal, maka gunakanlah, bukan untuk mencari pembenaran tetapi mencari kebenaran.

Dari Amirul Mukminin Abu Hafsh, Umar bin Al-Khathab radhiyallahu ‘anhu, ia berkata :

“Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Segala amal itu tergantung niatnya, dan setiap orang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Maka barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya itu kepada Allah dan Rasul-Nya. Barang siapa yang hijrahnya itu Karena kesenangan dunia atau karena seorang wanita yang akan dikawininya, maka hijrahnya itu kepada apa yang ditujunya”.(HR. Bukhari)

(Ipah)



Posting Komentar

0 Komentar