Ketua DPRD Kota Bandung Tedy
Rusmawan menilai jumlah SMA Negeri di Kota Bandung kini sudah tak cukup
memadai. Seperti diketahui, Kota Bandung saat ini memiliki 27 SMA Negeri.
SMA Negeri 27 menjadi sekolah
menengah yang terakhir dibangun oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar.
Namun, pembangunan tersebut dilakukan sudah 17 tahun yang lalu, tepatnya pada
tahun 2006.
Kondisi suasana pembelajaran |
"Saya kan kemarin beberapa kali di Provinsi mendesak, Kota Bandung sudah 17 tahun tidak ada pembangunan SMA. Setelah dicek, 12 kecamatan di Bandung belum ada SMA Negeri. Saya nangkep katanya (Pemprov) tahun ini akan mulai pembangunan SMA di Jawa Barat, terutama mengisi kecamatan yang belum ada SMA-nya. Bandung ternyata masih banyak (kecamatan yang belum ada SMA Negeri)," katanya.
"Dan ketika dicek, SMA 27
terakhir 2006 terakhir dibangun, dipakai, digunakan. Berarti sudah 17 tahun,
belum ada pembangunan sekolah SMA baru di Bandung. Hampir 2 dekade,"
lanjutnya.
SMA negeri yang jumlahnya masih
terbatas di Kota Bandung, menjadi salah satu urgensi menurut Tedy. Mengingat
sistem zonasi masih diberlakukan, sehingga tidak adanya SMA negeri yang dekat
dari wilayah masyarakat, akan jadi permasalahan.
Terlebih, jumlah SMP negeri dan
SMA negeri di Kota Bandung memiliki perbedaan yang signifikan, yakni SMP negeri
ada 75, sementara SMA negeri hanya 27. Belum lagi dengan beberapa sekolah yang
jaraknya berdekatan.
"SMA Negeri di Kota Bandung
pusatnya masih SMA 3, SMA 5, itu kan satu kecamatan, masih di Sumur Bandung.
Kalau SMA 20 kecamatan Bandung Wetan," ucap dia.
Tedy mengatakan, saat ini SMA di
Kota Bandung tidak tersebar merata di tiap kecamatan. Ia pun mendesak agar
Pemprov menambah jumlah SMA negeri di Kota Bandung. Menurutnya, paling ideal
jika setiap kecamatan memiliki satu SMA Negeri.
Ia menagih janji Provinsi untuk
membangun SMA negeri secara bertahap. Tedy meyakini masih banyak kecamatan yang
belum memiliki SMA negeri, sehingga dorongan ini diperlukan untuk mengingatkan
kembali Pemprov Jabar.
"Banyak (kecamatan belum ada
SMA Negeri). Kalau di Timur, di daerah saya Panyileukan, Cinambo, Mandalajati,
Bandung Kulon, Babakan Ciparay, yang padat-padat (penduduk). Memang kalau di
sana sih lahan-lahan ada di sekitar Cigowendah. Tapi ya paling tidak ada lah
dari Timur ke Barat SMA ya," katanya.
Tedy pun kemudian mengusulkan ke
Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar untuk memperhatikan Kota Bandung, mengingat
pertumbuhan jumlah penduduk Kota Bandung yang meningkat.
Ahmad Farid Fakhrullah
0 Komentar