Satu petugas Kelompok
Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Kota Bandung meninggal dunia akibat
kelelahan. Jajang Safaat, Ketua KPPS 18 Kelurahan Pasir Wangi, Ujung Berung,
wafat pada Jumat (16/2) malam pukul 20.00 WIB.
Jajang menjadi satu dari 10 petugas KPPS Kota Bandung yang dirawat di Rumah Sakit. Tercatat hingga hari ketiga pasca Pemilu 2024, terdapat 345 petugas KPPS yang jatuh sakit akibat kelelahan.
Suasana Pencoblosan |
Anggota Komisi D DPRD Kota Bandung, Andri Rusmana pun memantau duka di tengah
semarak demokrasi ini. Ia pun mewanti-wanti agar dalam proses screening
kesehatan dapat dilakukan dalam kurun waktu yang berturut-turut dan intensif
mulai dari sebelum dan hari H Pemilu.
"DPRD Kota Bandung
menyampaikan turut berduka cita, semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan
ketabahan. Kami tentu menyoroti perihal proses rekrutmen petugas yang harus
lebih selektif dan harus secara ketat," katanya.
Andri menilai bahwa sudah
seharusnya Pemerintah baik Daerah maupun Pusat saling mengkaji sistem Pemilu
yang dikhawatirkan memberatkan kesehatan. Meskipun dalam kasus kematian Jajang
memang tidak memiliki riwayat penyakit, namun ia merasa screening calon petugas
dapat dilakukan juga dengan lebih serius.
"Menjadi kewenangan petugas
kesehatan untuk tidak meloloskan jika memang ada riwayat penyakit. Kemudian
calon yang rawan (sakit) bisa diberi tanda merah, penyakit sedang ditandai
kuning, sementara yang sehat diberi tanda hijau. Ini bisa sebagai antisipasi
petugas kesehatan dalam skala prioritas penanganan kesehatan," lanjut dia.
Masih soal pemeriksaan kesehatan,
menurut Andri seharusnya petugas KPPS betul-betul diperhatikan kondisinya
secara rutin, selama seminggu sebelum bertugas.
Hal ini juga sesuai dengan
kronologi wafatnya mendiang Jajang, yang diketahui sebelum bertugas sempat
bekerja keras mempersiapkan TPS. Belum lagi dengan proses penghitungan suara
yang membuatnya harus begadang.
"Pemeriksaan kesehatan
lakukan selama seminggu sebelum Pemilu. Termasuk pemberian vitamin, juga
harusnya dilakukan selama seminggu sebelum dan sesudah melaksanakan
tugas," ujar Andri.
Terakhir, jika ikhtiar untuk monitor kesehatan petugas KPPS sudah dilakukan,
Andri pun berharap para petugas KPPS bisa lebih peduli dan segera cek
kondisinya. Terlebih pada hari-hari pasca bertugas.
"Bagi yang sudah melaksanakan tugas agar melakukan pemeriksaan kembali ke
puskesmas terdekat. Ini untuk memastikan kondisinya setelah bekerja,
mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, sehingga dapat terdeteksi secara
dini," pesannya.
Sebelumnya diberitakan, satu
petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Kota Bandung
meninggal dunia akibat kelelahan. Hal ini diungkap Kepala Dinas Kesehatan
(Dinkes) Kota Bandung, Anhar Hadian.
Jajang Safaat, Ketua KPPS 18
Kelurahan Pasir Wangi, Ujung Berung, menjadi salah satu dari 345 petugas KPPS
yang jatuh sakit akibat kelelahan, di Kota Bandung. Sayangnya, hingga hari
ketiga pasca Pemilu 2024 kondisinya terus memburuk.
Hingga akhirnya, nyawa Jajang tak
berhasil diselamatkan meski sudah dirawat intensif di Rumah Sakit. Jajang
dinyatakan meninggal pada Jumat (16/2) malam pukul 20.00 WIB.
Ahmad Farid Fakhrullah
0 Komentar