Banyaknya Kasus Begal, Pemkot Bandung Belum Jamin Rasa Aman

 

Anggota DPRD Kota Bandung Andri Rusmana mengatakan, maraknya kasus begal belakang ini di Kota Bandung, harus menjadi perhatian serius Pemerintah Kota Bandung.

"Pemkot harus memiliki inisiatif untuk benar-benar meningkatkan keamanan dan ketertiban untuk memberikan rasa Aman ke Masyarakatnya," ujar Andri, Sabtu (19/11).

Andri Rusmana

Menurut Andri, Pemkot harus bekerjasama dengan pihak kepolisian untuk berkoordinasi menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, misal dengan meminta meningkatkan patrol.

"Kota Bandung sebagai Ibu Kota Jawa Barat harus aman dan nyaman," ujarnya.

Andri, mendorong Wali Kota langsung memerintahkan bawahannya, mulai dari dinas, kecamatan, Kelurahan sampai kepada lingkungan masyarakat terkecil untuk membuat pos ronda atau Siskamling.

Pemkot harus memikirkan juga masyarakat untuk memperoleh pekerjaan yang layak agar tidak banyak yang menganggur.

"Tingkat pengganguran yang tinggi menyebabkan tingginya tingkat kriminalitas," ujarnya.

Menurut Politisi PKS tersebut, begal yang meresahkan sehingga harus ada tindakan tegas supaya jera.

Kalau perlu tembak di tempat dan dihukum seberat-beratnya supaya ada efek jera.

Andri mengatakan, yang lebih penting lagi adalah patroli ditingkatkan untuk pencegahan, ada masukan juga dari masyarakat aktifkan kembali Prabu atau sejenisnya.

"Ini evaluasi besar bagi kita semua. Kota Bandung sebagai sebuah kota metropolitan seharusnya sudah bisa menghadirkan rasa aman bagi masyarakat," ujar Andri.

“Saya sebagai legislatif, merasa prihatin dan memberikan beberapa catatan terhadap maraknya kasus begal. Pertama, maraknya aksi begal, salah satu faktornya adalah jalan-jalan di Kota Bandung yang minim penerangan. Ini membuat orang yang ingin berbuat kejahatan menjadi leluasa,” katanya.

"Saya mendorong kepada dinas terkait untuk membuat kembali Bandung menjadi caang baranang. Masalah anggaran, mari kita selesaikan dan bahas bersama," ucap Andri.

Jika Caang Baranang, maka bisa meminimalisir para pelaku kejahatan di malam hari, dan masyarakat juga merasa 'reugreug' ketika bepergian di malam hari.

Kedua, tingkatkan lagi kamtibmas di masyarakat.

Sinergitas pemkot dengan kepolisian sangat mutlak dilakukan, agar mempersempit ruang gerak para pelaku kejahatan. Ketiga, agar masyarakat meningkatkan kehati hatian dan kewaspadaan.

Selain itu, hindari bepergian malam hari sendirian. Dan hindari jalan-jalan yang dikira rawan karena sepi atau gelap.

 



Ahmad Farid Fakhrullah

Posting Komentar

0 Komentar