Soal Kasus Bully Siswa SMP, Lemahnya Fungsi Pengawasan Pemkot

 

Kasus bully yang menimpa seorang siswa SMP swasta mendapat sorotan dari DPRD Kota Bandung. DPRD menyayangkan kasus ini terjadi di lingkungan sekolah yang seharusnya bisa menjadi tempat yang aman bagi generasi muda menimba pendidikan.

Andri Rusmana

Anggota Komisi D DPRD Kota Bandung Andri Rusmana mengaku prihatin kasus bully terjadi di lingkungan sekolah. Ia menyorot peran guru bimbingan penyuluhan/bimbingan konseling (BP/BK) supaya lebih dikuatkan untuk memantau aktivitas anak di sekolah.

"Kasus bully ini sangat memprihatinkan, dan saya sangat menyesalkan ada kejadian bully ini. Ini tentunya jadi tugas bersama orang tua, sekolah dan kita semua. Menurut saya peran guru BP juga harus muncul untuk konseling," kata Andri, Sabtu (19/11/2022).

Politisi PKS ini pun menegaskan, pola ajar di sekolah saat ini sudah tidak bisa dilakukan dengan cara-cara lama lagi. Para pelajar sudah banyak mendapat informasi yang begitu mudah diakses melalui media sosial. Jika tidak diberi pemahaman sedini mungkin, perilaku anak akan mudah melakukan hal negatif seperti bully.

"Memang sudah bukan rahasia umum bahwa anak muda itu energinya besar, apabila tidak diarahkan ke hal-hal positif, ada kemungkinan energi itu terarah ke hal yang negatif. Hal ini dikarenakan kurangnya pengawasan dan pendidikan kalau menurut saya," ucapnya.

Selanjutnya, ada 3 hal yang Andri sorot dari kasus perundungan tersebut. Pertama, Dinas Pendidikan Kota Bandung harus memberikan trauma healing hingga psikologi korban bisa pulih kembali.

Kedua, harus ada tindakan yang tepat bagi pelaku supaya dia sadar dan jera sehingga tidak mengulangi lagi aksi perundungan yang ia lakukan. Namun kata Andri, tindakan ini harus persuasif supaya pihak keluarga juga ikut mengawasi anak tersebut.

"Dan ketiga buat kondisi sekolah hingga keluarga yang kondusif untuk tumbuh kembang anak. Peran orang tua dan guru sangat dibutuhkan. Orangtua jangan sampai 'cul jeun' karena merasa sudah menitipkan kepada sekolah," tuturnya.

"Juga guru dan sekolah senantiasa memantau perilaku dan perkembangan anak baik di sekolah maupun di rumah. Lakukan asessment dan evaluasi perilaku anak secara berkala. Dan, yang paling penting adalah komunikasi yang baik dan terjalin antara orang tua dan sekolah," ujarnya.

 

 

Ahmad Farid Fakhrullah

Posting Komentar

0 Komentar