Batalkan Kewajiban Penggunaan Mypertamina Bagi Masyarakat Kecil

 

Kebijakan pemerintah yang mewajibkan penggunaan aplikasi Mypertamina saat membeli pertalite sangat memberatkan masyarakat kecil yang sehari hari membutuhkan bahan bakar. Demikian disampaikan Anggota DPRD Kota Bandung, Andri Rusmana, Jumat (1/7).

"Tidak semua orang mempunyai HP smartphone," ujar politisi PKS tersebut.

Sementara, kata Andri, perbedaan harga pertalite dengan pertamax cukup besar.

"Artinya masyarakat kecil yang kebanyakan pelaku UMKM dan buruh harus menambah pengeluaran supaya mereka tetap bisa mencari nafkah," tuturnya.

H. Andri Rusmana, S.Pd.I.

Andri berharap pemerintah tak membuat kebijakan yang menambah kesulitan masyarakat kecil yang perekonomiannya belum sepenuhnya pulih pasca dihantam pandemi Covid-19.

"Pada prinsipnya, pertalite itu sudah sesuai dengan kebutuhan masyarakat kecil," kata dia.

Ia juga mengimbau agar para pengusaha SPBU menambah pompa pertalite yang khusus melayani pengguna kendaraan roda dua agar mencegah terjadinya kerumunan dan antrian.

"Saat ini hanya dibuka satu sampai dua pompa. Harusnya bisa mencapai empat sampai enam pompa disetiap SPBU khusus pertalite sehingga masyarakat kecil dapat terlayani dengan baik," kata Andri.

Sebagai wakil rakyat, Andri mendesak pemerintah untuk membatalkan kebijakan tersebut atau setidaknya ditunda hingga perekonomian masyarakat kecil sepenuhnya pulih.

"Jangan sampai kemampuan masyarakat kecil memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari bagi keluarganya terganggu," tandasnya.

Andri juga meminta agar Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Kota Bandung tak berpangku tangan karena persoalan ini menyangkut hajat hidup orang banyak.

"Pemprov Jabar dan Pemkot Bandung menunjukan keberpihakannya pada masyarakat kecil," tandasnya.

 



Ahmad Farid Fakhrullah

Posting Komentar

0 Komentar