Dinas Pendidikan (Disdik) Kota
Bandung diminta untuk mengkaji ulang pengadaan 600 unit wastafel dengan
anggaran 1 miliar. Pasalnya, saat ini masih banyak pekerjaan rumah yang perlu
diperhatikan oleh Disdik Kota Bandung.
“Saya pribadi menolak wacana anggaran wastafel tersebut, yang menurut saya belum termasuk prioritas karena masih banyak PR yang perlu diperhatikan,” ujar anggota Komisi D DPRD Kota Bandung Andri Rusmana, Jum’at (17/6).
Andri Rusmana |
Dikatakannya, saat diajukan tahun lalu ia pun sudah menolak wacana ini. Karena menurutnya, ada yang jauh lebih prioritas. “Saya minta Disdik untuk mengkaji ulang,” ungkapnya.
Salah satu PR yang harus
diperhatikan Disdik Kota Bandung adalah ruang kelas yang ambruk atau roboh. Beberapa
bulan kebelakang, Andri mendapatkan informasi adanya ruang kelas yang roboh
atau ambruk di SDN 105 Kresna.
“Dan sudah saya kontak untuk
menjadi perhatian Disdik, yang kabarnya sampai sekarang belum selesai. Terus
ada juga aspirasi dari penjaga sekolah yang gajinya masih belum sesuai UMR. Padahal,
sudah amanat peraturan daerah harus UMR,” ungkapnya.
Terkait wastafel ini, Andri pun
mendapat kabar bila pengadaan tersebut akan segera ditenderkan. Namun, ia
meminta agar hal tersebut dikaji ulang. “Kabarnya Juni ini ditenderkan, mohon
dikaji ulang,” ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, Dinas
Pendidikan (Disdik) Kota Bandung dikabarkan telah mengalokasikan anggaran
sebesar Rp 1 Miliar untuk pembelian 600 unit wastafel. Rencananya, wastafel itu
akan disebarkan ke sejumlah sekolah.
Ahmad Farid Fakhrullah
0 Komentar