Yang Alergi Jadi Berubah 'Menggilai'.

Kang Zaenal (Kabid Kepemudaan DPD PKS Kota Bandung)

 

Buat yang sedang lelah stagnan tak ada kemajuan, barangkali bisa berkaca dari pengalaman seorang pemuda luar biasa yang berhasil melesat. Yuuk ahh...temukan paparannya saat menjawab wawancara.

Dulu jika orang menanyakan siapa Enal - demikian panggilan sayang seorang Zaenal Sahar, SH.- tak ada yang mengenal. Bagaimana tidak? Anak kuper dan paling alergi organisasi. Kini dia dipercaya membawa gerbong milenial untuk bisa mencetak karya-karya yang fenomenal.

Sejak awal, anak kolong ini bermimpi  untuk bisa duduk di bangku kuliah  UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Sehingga di tengah rangkaian test daftar tentara ikuti keinginan ayahanda, anak blasteran Makassar-Sunda ini diam-diam nyebrang ikut test UIN. Tak heran ketika tak ada panggilan dari Akademi Militer tak ada rasa sesal, sebaliknya panggilan dari UIN yang sangat dinanti, sangat dia syukuri. 

Azzam yang kuat untuk bisa kuliah di Jurusan Ilmu Hukum UIN menjadi energi besar hingga alih-alih di DO, malah raih IP 4.00. Tercatat juga sebagai mahasiswa "Young Leader : Thinks Globally Act Locally" program dari Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia Singapura dan Malaysia, juga tercatat di "Sekolah Pemimpin Negarawan", kampus se- Jawa Barat. 

Padahal aktivitas di berbagai komunitas, himpunan juga UKM lumayan menyita waktu. Prestasi yang terbaru, Zaenal mendapat beasiswa untuk mengikuti pendidikan khusus Profesi Advokat dan ujian Profesi Advokat. 

Episode kuliah ini punya kenangan yang tak terlupa, dimana saat Enal sang putra beri kejut mamanya. Dirinya mematung berdiri dengan kostum hitam-putih lengkap atribut ospek menghadap Sang Mama. Duar..mamanya kaget dan sesaat terpaku, lalu memberondong tanya, kau jadi mahasiswa?..biaya dari siapa?..dimana kuliahnya, bla..bla.. 

"Terus terang Bun, saya mandiri biayai kuliah dengan berbagai cara, dari jualan buku hingga cemilan yang gampang laku, semata ingin buktikan saya serius ingin kuliah di UIN Bandung. Orangtua makin terharu mendengar kesungguhan saya, karena sebenarnya beliau  masih sanggup membiayai." Demikian kenangnya.

"Jujur sebelumnya saya alergi aktif ini itu, apalagi organisasi, karena yang terpikir akan menyita waktu belajar. Eh..giliran sudah aktif malah seakan 'menggilai', karena jadi totalitas  dalam berjuang. Apalagi mengingat berkah berorganisasi itu banyak, selain terjalin banyak silaturahim juga kesempatan  bisa  berbuat untuk masyarakat." Pengakuan pemuda yang hobi bersepeda dengan bermoto 'Bike for Ibadah' ini. 

"Sisi lain, saya merasakan manfaat tergabung di beberapa komunitas. Contoh kongkrit, dulu saat akan membayar uang masuk kuliah, dari berbagai pihak bantu menyumbang uang. Mulai dari organisasi remaja masjid, Karang Taruna, teman komunitas, tak terkecuali Ustadz dan sahabat," sambungnya bersemangat.

"Young Leader. Thinks Globally Act Locally". Delegasi Mahasiswa dari Indonesia, Zaenal  mewakili UIN Sunan Gunung Djati, Bandung

 

"Nah, di organisasilah saya banyak belajar ilmu kepemimpinan juga kemasyarakatan. Dan kalau boleh jujur Bun,  ini salah satu modal yang menghantar saya hingga ke jenjang Ketua Bidang Kepemudaan DPD PKS Bandung, periode 2021 - 2025. Sungguh kepercayaan yang tak ringan." Dia jelaskan dengan nada penuh tanggung jawab.

Dua jempol buat Kang Zaenal. Semula alergi berorganisasi, diusia 28 tahun  mampu mengukir prestasi, mengemban kepercayaan bergengsi sebagai Ketua Bidang Kepemudaan DPD Kota Bandung.

Kemudian dengan rinci suami dari Indah Setiadi ini mempromosikan program unggulan bidang yang dipimpinnya. Salah satunya adalah Program Sekolah Pemimpin Muda. 

Apa itu  Sekolah Pemimpin Muda? Yups, ini  program untuk milenial yang akan berkontribusi nyata untuk Kota Bandung. Pesertanya adalah member yang terjaring di sayap kepemudaan PKS Kota Bandung (PKS Muda Kota Bandung, Garuda Keadilan Kota Bandung dan Gema Keadilan Kota Bandung). 

Peserta terpilih berdasarkan penilaian oleh mentornya di grup masing-masing, untuk di ikut sertakan mengikuti pembinaan dan pendampingan program. Soft skill yang di dapat tentang wawasan kebangsaan, kepartaian, leadership, entrepeneurship, manajemen konflik, pemagangan ke Tokoh Publik dan materi lainnya yang berbobot. 

Hasil dari program ini akan membentuk anggota-anggota muda yang siap di beri akses jaringan dan fasilitas yang menambah kapasitas mereka di Deputi yang ada di Bidang Kepemudaan sesuai dengan bakat dan prestasi peserta tersebut. Dengan harapan anggota muda ini bisa bermanfaat untuk masyarakat kota Bandung.

Terakhir ayah  1 anak ini, menitipkan pesan khusus buat milenial:

"Jika memiliki cita-cita, kejarlah dengan usaha terbaik dan jangan lupakan berbuat baik kepada sesama dan orangtua, agar Allah Subhanahu Wa Ta'ala membantu urusan kita. Juga jangan pernah alergi dan takut berorganisasi, karena dengan berorganisasi kita dilatih memiliki jiwa kepemimpinan dan mendapatkan ilmu tentang kehidupan yang tak didapat di bangku sekolah, dan yang pasti mendapatkan akses dan jaringan  lebih luas."


Frieda Kustantina

#Juru Catat

Posting Komentar

0 Komentar