4 Kiat Kabid Senbud Dalam Menggaet Kaum Milenial

 

Dhani Seba Kabid Seni Budaya DPD PKS Kota Bandung

Pernahkah Anda membayangkan dunia tanpa seni dan budaya?

Dunia tak dapat dipisahkan dari yang namanya seni. Dengan seni dan budaya inilah, maka estetika dunia begitu terasa.

 

Tanpa disadari, kita beraktivitas apapun, dan dimanapun telah melakukan aktivitas seni. Karena sejatinya, manusia memiliki darah seni. Hanya kebanyakan orang tak menyadari hal itu, karena Allah hanya memilih beberapa yang dikehendaki untuk menggali potensi yang ada.

 

Salah satunya seorang ayah muda bernama Dhani Shello, yang sejak 20 Februari 2021 didaulat menjadi kabid Senbud DPD PKS Kota Bandung. Darah seninya selalu memanggil untuk berkreasi. Sehingga di masa kuliah, tahun 2010 bersama pemuda sekitar tempat dia tinggal, yakni Sekeloa, kecamatan Coblong kota Bandung. Lelaki bernama asli Nur Ramadhani Safitri ini, membentuk grup nasyid "SHELOMITA" yang merupakan akronim dari "Sekeloa Mimiti Tampil".

 

Seiring berjalan waktu, grup yang berawal tampil dari masjid ke masjid ini, kiprahnya cukup diperhitungkan saat itu. Hingga namanya bertransformasi menjadi "Shello", dan debutnya terbukti dengan launching sebuah album yang berjudul "Berserah Diri".

Grup Nasyid Shello berdiri tahun 2010

 

Kiprah buah hati dari Tarhim Ronny Heryadi (Ayah) dan Nelly Pelatimu (Ibu), tak berhenti sampai di situ. Kemampuannya tersalurkan setelah berada dalam staf Senbud DPD PKS Kota Bandung, dan mendirikan grup musik yang bernama "SEBA MUSIC ENTERTAINMENT". Seba sendiri merupakan singkatan dari "Semoga Barokah", dan telah melahirkan album "Cinta Bandung” yang mengantarakan Oded-Yana menjadi walikota dan wakil walikota Bandung.

 

Dhani Shello yang kini lebih familiar dengan panggilan Dhani Seba, menyimpan harapan agar Senbud harus mampu hadir menjadi Solusi dan siap melayani.

 

"Menjadikan Senbud sebagai wadah yang mampu bergaul dengan berbagai elemen masyarakat. Sehingga sedikit demi sedikit bisa menjadi influence berkesenian yang tetap mampu menjaga dan melestarikan seni dalam batas-batas dan koridor yang islami", demikian ungkap Dhani Seba yang pada tahun 2014 menambatkan hatinya kepada Nita Hanifah.

 

Pria berdarah Ambon - Sunda ini, gejolak mudanya selalu menggebu. Sehingga cita-citanya untuk menggaet konstituen milenial akan menjadi prioritas dalam tugas yang diembankan.

Panggilan dakwah membuatnya resign di tahun 2016 dan kini fokus ke wirausaha, yang salah satunya ekspedisi "Seba Express"

 

"Alasan Risign, simple. Banyak amanah dakwah yang tertinggal, dan memutuskan untuk berwirausaha saja", kilah pria humble yang suka bercanda ini.

 

Ada empat hal yang akan dijalankan dalam melakukan visi misinya.

 

Pertama : untuk menggaet masyarakat terkhusus anak muda, Dhani merestrukturisasi kepengurusan senbud saat ini, dengan memasukkan dan memperbanyak staf dari anggota muda.

Kenapa anak muda?

Karena dari mereka lah akan lahir ide dan gagasan yang muncul murni dan fresh dari kepala-kepala yang berjiwa milenial.

 

Kedua : Optimalisasi media sebagai sarana rekrutmen dan silaturahmi yang friendly dan terbuka. Guna meriayah jaringan warisan senbud terdahulu serta membuka rekrutmen para seniman baru.

 

Ketiga : Memperbanyak Event virtual yang kreatif dan inovatif, bermuatan seni dan kebudayaan. Karena selain efisien juga lebih efektif menjangkau lebih luas peserta.

 

Keempat : Bersinergis dengan program Pusat dan DPW, serta para tokoh seniman yang memiliki lumbung suara yang walau tidak bisa dilabelisasi bendera tapi bisa Sinergis bersama.

 

Isu budaya dan agama, akhir-akhir ini sering menimbulkan konflik di masyarakat. Untuk hal ini, Dhani memiliki kiat melalui  deputi Kajian Senbud yang tugasnya menjaga koridor dan manuver dalam menyaring input serta output yang akan dihasilkan sebelum dieksekusi.

 

"Dalam realisasi di lapangan, antara budaya dan agama akan sangat berbenturan. Tapi semaksimal mungkin harus mampu berupaya cair dengan tetap menjaga nilai-nilai keislaman dan tetap menjaga kebhinekaan. Dibutuhkan tawakaltu illallah dalam segala hal". Ungkap kabid senbud, yang lagi giat-giatnya membawa Seba Music bukan hanya sekedar di lingkungan internal, namun sudah merambah ke event umum, di antaranya pesta pernikahan.

 

Seba Music Entertainment

"Jangan terlalu lama terlena corona.

Pandemi bukan alasan untuk tidak Berkarya.

Mari pulihkan Bandung bersama, dengan melestarikan Seni dan Budaya".

Demikian pungkas seniman yang piawai main gitar, angklung dan perkusi ini, berpesan buat Kota Bandung khususnya kalangan anak muda.

 

(Tiesna Sutisna)

 

 

Posting Komentar

6 Komentar

  1. Balasan
    1. Siapks kang tiesna.. Emutan nincak rem bilih kabablasan.. 🙏😊

      Hapus
  2. Alhamdulillah... mantap..teruslah berkarya kang dani,untuk kejayaan Islam. Artikelnya,tulisannya juga keren maju terus pak tiesna. semangat...

    BalasHapus
  3. Fa insha Allah.. Lahaula wala quwwata illabillah.. Semoga Allah memberikan kekuatan dan Keberkahan dalam amanah ini.. 🙏😊

    Hatur nhun kang tiesna.. 🙏🙏

    BalasHapus
  4. Hebat kang dhani, sukses terus ya kang!!!

    BalasHapus