Laju penularan Covid-19 meningkat dengan rasio kasus positif mencapai rekor tertinggi hingga 26 persen. Padahal, vaksin diperkirakan belum tersedia ke publik pada pertengahan tahun depan. Karena itu pengendalian wabah melalui pembatasan sosial dan surveilans harus jadi prioritas.
Satuan Tugas Penanganan Covid-19,
Minggu (6/9/2020), melaporkan penambahan kasus 3.444 orang dengan jumlah orang
yang diperiksa hanya 13.225 orang. Itu berarti rasio positif 26 persen, menjadi
jumlah tertinggi.
Sementara di Kota Bandung menurut
laman Pusicov, hingga Minggu (6/9/2020), konfirmasi atau kasus positif Covid-19
mencapai 810 kasus. Bila dirincikan, dari total 810 kasus positif, 90 (11,11%)
diantaranya berstatus kasus aktif, 672 (82,96%) pasien dinyatakan sembuh dan 48
(5,93%) lainnya meninggal dunia.
Swab test yang dilakukan secara masif
oleh Dinas Kesehatan Kota Bandung terhadap ribuan Aparatur Sipil Negara (ASN)
dalam satu minggu terakhir, mulai menunjukkan hasilnya, terdapat penambahan
kasus positif yang signifikan diantaranya dilingkungan Kecamatan Coblong, Dinas
Sosial, Dinas Pendidikan Kota Bandung, dan yang terbaru ditemukan di Dinas
Pekerjaan Umum.
Ketua Komisi C DPRD Kota Bandung Yudi Cahyadi |
Ketua Komisi C DPRD Kota Bandung,
Yudi Cahyadi prihatin melihat peningkatan kasus positif Covid-19 dalam sepekan
terakhir, apalagi terjadi dilingkungan Pemerintah Kota.
Yudi menilai Pemerintah Kota (Pemkot)
Bandung perlu mengambil langkah cepat dengan memberlakukan kembali work from
home (WFH) pada setiap organisasi perangkat daerah (OPD) guna memutus
penyebaran Covid-19 ini.
“Dewan dorong Pemkot kembali
berlakukan WFH atau shift untuk para ASN, mengingat penyebaran Covid-19 sudah
masuk ke ASN Pemkot dari mulai kewilayahan (Kecamatan atau Kelurahan) sampai
OPD,” ungkap Yudi Cahyadi, Senin (7/9/2020).
Bila Kebijakan ini kembali
diterbitkan, Yudi meminta ASN tetap melakukan pelayanan maksimal pada
masyarakat meskipun WFH dan wajib menyusun rencana kerja serta melakukan
kedinasan sesuai dengan sasaran dan target kinerja.
“Namun tetap dengan catatan,
pelayanan publik tidak terganggu,” pesannya.
Lebih lanjut, Yudi mengingatkan semua
warga Kota Bandung termasuk aparatur pemerintahan agar meningkatkan
kedisiplinan dan level kewaspadaan terkait penyebaran Covid-19 yang semakin masif.
Dengan cara disiplin mematuhi protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga
jarak dan rajin mencuci tangan menggunakan sabun.
Tambahnya, Yudi meminta Satuan
Tugas Penanganan Covid-19 melakukan pelacakan atau tracking pada kasus positif dan
melakukan testing secara masif agar penyebaran virus corona bisa terkendali.
“Tracking atau pelacakan dan
testing secara masif juga perlu dilakukan agar penyebaran covid bisa
terkendali,” pungkasnya
(Ahmad Farid Fakhrullah)
0 Komentar