Ketidakadilan Kebijakan Ekonomi Berdampak Bagi Pengusaha UMKM


Dengan merebaknya wabah virus Corona (Covid-19) pergerakan roda ekonomi Kota Bandung makin hari makin melambat, khususnya pengusaha menengah, mikro dan UMKM.

Asep Mulyadi
Anggota Komisi B DPRD Kota Bandung Asep Mulyadi menyebut Kebijakan-kebijakan pemerintah Kota Bandung selama berlakunya masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), berpengaruh terhadap aktivitas perusahaan UMKM yang menyumbang lebih dari 97 persen tenaga kerja.

“Kita tau bahwa perusahaan UMKM ini menyerap lebih dari 97 persen tenaga kerja, bisa dibayangkan ketika kebijakan-kebijakan diambil itu berdampak ke pengusaha UMKM maka itu berdampak luas kepada tenaga kerja yang banyak di Kota Bandung,” ujar Asep Mulyadi, Jum’at (15/5/2020).

Selama PSBB, Asep Mulyadi menerima aspirasi dan keluhan-keluhan dari pengusaha, ia pun menyimpulkan para pengusaha bersedia berhenti sementara selama PSBB namun disisi lain merasa adanya ketidakadilan terhadap kebijakan yang diambil pemerintah Kota Bandung dan pemerintah pusat.

“Sebetulnya mereka siap untuk berhenti sementara dalam upaya mendukung program-program pemerintah untuk mencegah Covid-19 ini, tapi mereka merasa ketidakadilan ada ketidak sinkronan apa yang diambil kebijakan pemerintah daerah dengan apa yang diputuskan dengan kebijakan pemerintah pusat,” ujar Asep Mulyadi.

Politisi PKS ini pun mengatakan pemerintah Kota Bandung memberlakukan pelarangan aktivitas perusahaan-perusahaan menengah, mikro dan UMKM tetapi pemerintah pusat memberikan izin khusus kepada perusahaan besar.

“Disatu sisi pemerintah Kota Bandung sudah memberlakukan larangan-larangan perusahaan menengah, perusahaan-perusahaan mikro untuk berhenti beraktivitas tapi disisi lain justru perusahaan-perusahaan besar ini mendapatkan izin khusus dari pemerintah pusat, terus terang kebijakan sungguh menyakitkan bagi mereka,” ujar Asep Mulyadi.






(Ahmad Farid Fakhrullah)

Posting Komentar

0 Komentar