Jembatan Penyeberangan Orang di Kota Bandung Memprihatinkan

 

Jembatan penyeberangan orang (JPO) merupakan fasilitas yang seharusnya bisa dinikmati dan digunakan dengan baik oleh para pejalan kaki. Nyatanya, tidak di Kota Bandung.

Diungkapkan oleh Ketua DPRD Kota Bandung, Tedy Rusmawan saat melakukan sidak ke JPO di Jalan Soekarno-Hatta. Namun kondisinya memprihatinkan. Tedy menilai bahwa kondisi JPO tersebut cukup berbahaya bagi masyarakat, terutama lansia. Karena kondisi anak tangga yang curam, serta cukup licin jika dilanda hujan.

H. Tedy Rusmawan saat meninjau JPO

"Kami menindaklanjuti aspirasi masyarakat, terkait JPO yang menjadi satu-satunya di Jalan By Pass Soekarno-Hatta ini. Kondisinya masih perlu rekonstruksi lagi. Dari konstruksi yang ada, ketinggiannya bukan lagi 45 derajat tapi sudah 60 derajat, sehingga kurang ramah terdapat pengguna, terutama para lansia," kata Tedy.

Selain konstruksi bangunan, Tedy menyoroti fasilitas keamanan di JPO tersebut pun perlu ditingkatkan. Ia mendorong agar Wali Kota Bandung dan instansi pemerintah daerah terkait, yakni Dinas Perhubungan (Dishub), untuk segera merencanakan penyesuaian dan pembangunan ulang dari JPO tersebut di tahun 2024.

Kondisi JPO di jalan By Pass Soekarno-Hatta

"Kami mendorong agar di tahun depan Dishub bisa segera merencanakan untuk membuat desain baru, terutama terkait tangga yang sangat curam," ucapnya.

Dalam keterangannya, Tedy juga menyoroti tidak adanya fasilitas penerangan di JPO tersebut. Hal ini menjadi masalah yang juga wajib mendapat perhatian khusus, mengingat jika malam hari maka kondisi jalan yang gelap akan mengkhawatirkan para pengguna.

"Mudah-mudahan perbaikan ini bisa segera dilakukan, demi keamanan para penyeberang di kawasan Soekarno-Hatta ini. Bahkan untuk desain konstruksinya, Dishub bisa mengadopsi konstruksi JPO sejenis ini di daerah lain. Semoga hal ini menjadi perhatian kita semua," harapnya.

 

 



Ahmad Farid Fakhrullah

Posting Komentar

0 Komentar