UN
2020 ditegaskan Mendikbud menjadi Ujian Nasional terakhir sebelum berganti
menjadi evaluasi bermodel asesmen kompetensi minimum dan survei karakter yang
dilakukan saat siswa berada di tengah jenjang pendidikan, yakni di kelas IV,
VIII, dan XI. Meski merupakan ujian “penutupan” anggota Komisi X Ledia Hanifa
meminta pemerintah tetap mempersiapkan Ujian Nasional ini secara
sungguh-sungguh.
“Selama
ini Ujian Nasional, Baik Ujian Nasional Berbasis Kertas dan Pensil (UNKP) Serta
Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) masih belum berjalan mulus, ada saja
hambatannya. Makanya meski UN 2020 ini merupakan ujian nasional terakhir, saya
berharap persiapannya tetap diupayakan secara maksimal,”
Hambatan
teknis dan sosial terkait ujian nasional memang masih kerap mengemuka. Soal
yang terhambat, rusak, tertukar masih terjadi pada model UNKP. Sementara perangkat
ujian yang tidak memadai, baik dari sisi
jumlah maupun kualitas, jaringan listrik dan internet yang tidak stabil, masih
banyak dikeluhkan sekolah-sekolah penyelenggaran UNBK. Dan dia atas semua itu
kejadian bocoran soal ujian kerap menodai semangat ujian nasional yang
seharusnya dilaksanakan atas dasar kejujuran siswa, guru dan tenaga kependidikan
lain.
“Persoalan-persoalan
yang kerap mengemuka dalam Ujian Nasional ini harus dihilangkan sampai kalau
bisa mencapai titik nol. Apalagi untuk wilayah Indonesia yang berada di
pedesaan, pedalaman. Soal kelengkapan dan distribusi soal, ketersediaan
perangkat komputer dan kepastian jaringan listrik dan internet semestinya bisa
diantisipasi sejak sekarang, dalam waktu yang hanya tersisa dalam hitungan dua
tiga bulan,” kata Ledia
Aleg
Fraksi PKS ini memahami bahwa persiapan ujian ini mungkin terasa lebih berat bagi
sekolah yang tengah memiliki banyak peer
terutama terkait perubahan-perubahan mendasar dalam regulasi kependidikan.
“Aturan
Sistem Zonasi, persiapan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) pastilah memakan
banyak energi dari pihak sekolah. Apalagi dengan tantangan untuk mempersiapkan
perubahan sistem evaluasi bagi siswa yang akan berlaku mulai 2021. Namun sekali
lagi, persiapan UN tak boleh menjadi terlemahkan. Jangan sampai ada pikiran; ah, santuy saja. tahun depan toh udah nggak
ada lagi … tapi justru bagaimana bisa mempersiapkan agar UN terakhir ini
justru ditutup dengan skor penyelenggaraan dan skor integritas terbaik,”
pungkas Ledia
0 Komentar