A.A.Abdul Rauf Ungkap Rahasia Bilangan Sepuluh

Al Qur'an ibarat gadis manis yang menghipnotis. Makin dekat berhamburan daya pikat, hingga layak disebut mukjizat. Setidaknya itu fakta yang ingin Ustadz Abdul Aziz Abdul Ra'uf Lc. Al Hafizh ungkap di Ahad pagi 26 Agustus 2018.

Bukan karena pembuktian sain modern atas Al Qur'an tentang  "Kulit Manusia jika terbakar api maka akan lenyaplah kepekaannya. Ayat Allah hadir dengan ancaman akan mengganti kulit yang hangus di neraka dengan kulit yang baru agar siksa neraka yang tak berkesudahan terus terasakan."


Bukan fenomena yang sudah beredar menyoal pembuktian Al Qur'an tentang "Tak akan pernah menyatu air tawar dan air asin meski keduanya bertemu di Mediterania dan Laut Atlantik di Selat Gibrartar , seolah ada kekuatan super besar yang menghalang."

Bukan pula dahsyatnya pengaruhnya ayat Qur'an hingga "Mampu menggerakkan manusia seisi Masjidil Haram ketika Rasulullah membacakan surat An Najm ketika sampai ayat 62, mereka serempak bersujud kepada Allah."

Ustadz Abdul Rauf hanya ingin memaparkan keunikan Al Qur'an dengan bilangan sepuluh yang erat kaitannya dengan nuansa Hari Raya Iedul Adha. 

Mengapa bilangan sepuluh? Yups, 10 Dzulhijjah saat yang bersejarah dan diabadikan dengan sebutan Hari Raya Kurban.

Intinya agar ketika jamaah mendengar kata Iedul Adha seketika ingat saat ibadah kurban tiba dengan menyembelih binatang ternak penuh keiklasan.

Tak tanggung paparannya, iapun mengulas jelas Q.S.ayat 1-2 sebagaimana biasa surat ini menyertai di setiap khutbah Iedul Adha:

"Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak,. Maka dirikanlah shalat, karena Tuhanmu; dan berkorbanlah" 

Mau tahu apa kaitan bilangan sepuluh dimaksud? Okey siap mencocokkan dengan mushaf masing-masing ya Sob! 

Pertama terungkap bahwa bilangan sepuluh melekat di kalimat "Bismillahirrahmanirrahim" dan kalimat "Inna a'toina kalkautsar". Silahkan cek, benarkah keduanya terdiri dari 10 suku kata?


Berlanjut pada surat yang berakhiran dengan huruf "Ro" terdapat dalam surat: Al Kautsar, Al Ashr, Al Adiyat, Al Fajr, Al Maidah, Al Ahjj, Al Lukman, Asy Syuraa, Al Qamar, Al Muntahanah. Bagaimana, sudah menemukan surat-suratnya?

Tentu Allah ciptakan itu bukan sekedar kebetulan, tapi menggaris bawahi betapa ibadah kurban harus mendapat perhatian.

Itu intisari tauziah Ustadz Rauf yang disampaikan di hadapan kader perempuan PKS Cimahi yang hadir di acara Liqo Tarbawi Tansiqi 12% di Aula DPD PKS Cimahi, yang terkenal dengan sebutan LT212.

Tak lupa mengajak jamaah agar ketika bertilawah tak sekedar menyelesaikan target bacaan juz, tapi mau mentadabburi  kandungan yang sarat makna. Jleb...kena deh.


Mengakhiri tauziahnya, Ustadz kembali menekankan agar  kader mempersiapkan dana untuk Iedul Adha mendatang dari sekarang, terutama kepada yang selama ini belum pernah sama sekali berkurban.

Asih Sumiasih

Sebagai penutup spesialis MC, Asih Sumiasih kader dari Melong juga sebagai Caleg Kota Cimahi, mengutip 3 kata "Harus" untuk kader endapkan dalam ingatan:

1. Harus senantiasa memperbaiki dan meningkatkan kwalitas hidup menjadi lebih baik.

2. Harus senantiasa menolong orang lain agar bisa lebih baik.

3. Harus senantiasa berada dalam komunitas yang berisi orang-orang baik. 

Nah...tuntas sudah.
Masrokhan dalam peristiwa 10 Dzulhijah 1439H

#FriedaKustantina
#JuruCatat

Posting Komentar

0 Komentar