Apa Sebab Haru Suandharu Melow Mengkelabu?

 
Iwan Hermawan, Ketua Timses Oded Yana

Satu-satunya suasana Bukber yang unik terselenggara di Rumah Makan Boemi Mitoha di  jalan Ciliwung no.15 Bandung
Mendadak terngiang bait tembang  kondang,

"Kemesraan ini, janganlah cepat berlaluuu..... Kemesraan ini,  ingin kukenang selaluu... "

Memenuhi undangan Wakil Ketua DPRD Kota Bandung Haru Suandharu S.Si., M.Si. nampak hadir beberapa kelompok Komunitas menyebar hingga ke teras, sementara sesama Anggota Dewan dan Inohong para Kepala Dinas  Kota Bandung berjajar selorong di tengah ruangan, tak terkecuali keluarga besar Shohibul Bait. Mereka duduk saling berhimpit, seolah Rumah Makan yang sesungguhnya luas terasa sempit.

Pandainya panitia mensetting acara, sehingga Bukber bernuansa PilGub-Pilkada meski tanpa hadirkan atribut dan alat peraga. Satu-satunya penanda hanya Haru Suandharu (Kang Haru) yang semua tahu sebagai Ketua Timses Pemenangan ASYIK untuk Pilgub Jabar dan  Iwan Hermawan (Iher) Ketua Timses Pemenangan OYA untuk PilWalkot Kota Bandung. 

Mulanya biasa saja. Iwan Hermawan, SE, Ak. menyampaikan permohonan maaf dan salam cinta dari Mang Oded pada hadirin, dan sengaja mengutus dirinya untuk mewakili kehadirannya karena berhalangan. Selanjutnya Iher menutup sambutan dengan,

"Moga semangat silaturahim ini menambah enerji kita untuk mencatatkan prestasi dan motivasi ibadah makin makin bertambah. Ujungnya Allah pun ridho jadikan penuh berkah dan Bandung Lebih Juara lagi."
 
Kang Haru (Batik kuning tosca) mesra bersama para kolega
Berlanjut sambutan Kang Haru.  Hadirin serentak ikut tergetar ketika dirinya menyampaikan duka yang dalam atas wafatnya Ibunda Akhmad Syaikhu calon Wakil Walikota Jawa Barat hari ini, 8 Juni 2018 bertepatan hari Jumat. 

Atmosfir kelabu belum usai, tetiba Wakil DPRD ini meminta maaf kepada para Kepala Dinas selaku partner kerjanya selama berjibaku dalam mengupayakan kemajuan kota Bandung.

Ucapan melow mengkelabu  terdengar saat mengutarakan permintaan agar kemesraan yang terbina bisa tetap berlanjut. 

Apa pasal ? Ternyata tak lama lagi dirinya akan berganti amanah sesuai perintah Qiyadah. 

Mengakhiri sambutan dia menitipkan pesan,  

"Saya tak sedang berkampanye, hanya ingin mengingatkan pada hadirin seluruhnya bahwa 27 Juni 2018 adalah hari pelaksanaan Pilgub dan PilWalKot. Silakan gunakan hak pilih sebaik-baiknya. Yakin masing-masing telah punya pilihan siapa pemimpin yang paling tepat untung Melanjutkan Bandung Juara dan pemimpin yang paling mampu membawa Jawa Barat menjadi Provinsi Terdepan di Indonesia, Aman dan Bertakwa." 

Jelang Maghrib giliran Ustadz H. Asep Rodhi memberikan pencerahan. Sejenak dia berkelakar menilai orang Bandung itu aneh.

Betapa tak?   Bala-bala (sejenis makanan gorengan) menjadi wajib dan Kurma hanya sunah sebagai santapan awal berbuka, sementara yang dicontohkan Nabi  Kurma semata. 

Tak lama orang yang saat ini mendapat amanah Ketua Dewan Syariah Daerah PKS Kota Bandung ini menutup tauziah dengan melempar 2 pertanyaan.

Pertama: 
"Jenis tali apa yang mampu membelenggu Setan di bulan Ramadhan?"  
Ternyata bukan tali sembarang tali, tapi kekuatan tali keimanan seseorang.  

Kedua:
"Dimana posisi terdekat Allah dengan hamba NYA?"  
Ternyata bukan di urat leher, tapi ada di Qalbu hamba-hamba KU.

Tak lupa Ustadz memanjatkan doa agar berkah Ramadhan jelang Lailatul Qodar ini, bisa terbawa kita semua sampai ke Surga.

Akhirnya, suara azan paling ditunggu terlantun merdu, tanda berbuka shaum sudah jatuh waktu. 

Nampak diatas masing-masing meja tersaji kurma,  makanan pembuka shaum Rasulullah. .  Nah ini baru sunah.  

"Sorry Bala-bala, kamu cukup jadi yang kedua untuk pengantar berbuka.. ha ha. "

#FriedaKustantina
#JuuCatat

Posting Komentar

0 Komentar