Siapapun mampu berkontrbusi,
siapapun mampu untuk menjadi anggota dewan. Bukan hanya mereka yang memiliki
fisik yang sempurna saja yang diperlukan. Karena belum tentu fisik yang
sempurna memliki kapabilitas dalam berkontribusi.
Aden sedang beraksi menyuarakan aspirasi
Aden Achmad, kader PKS yang
merupakan penderita Difabel. Keadaan fisik beliau yang berbeda dari yang lain,
tidak menjadi penghalang beliau untuk berkhidmat dan berkontribusi untuk warga
sekitar. Salah satu bukti sepak terjang nya adalah dengan tercantumnya nama
beliau di jajaran bakal calon anggota dewan dari PKS.
Kondisi penyandang disabilitas
hingga saat ini masih memprihatinkan. Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus
melakukan upaya untuk memenuhi hak-hak penyandang disabilitas di Jawa Barat. Kondisi
permasalahan yang kompleks penanganan permasalah difabel harus dikaji secara
komprehensif, sehingga menepis anggapan bahwa Provinsi Jawa Barat belum ramah
terhadap penyandang disabilitas.
Aktivis HAM Difabel Bandung Raya,
Aden Achmad tidak pernah lelah berjuang bersama PKS agar kaum Difabel
mendapatkan haknya. Aktif juga dalam gerakan Disabilities Goes To Campus berdiskusi bagaimana warga disabilitas
juga punya hak untuk mendapatkan pendidikan setinggi-tingginya. Bagaimana dunia
kampus peka terhadap hak disabilitas dengan menyediakan fasilitas kampus yang
akses untuk disabilitas dan juga para difabel mendapatkan akses terhadap
pekerjaan yang layak.
PKS memberikan ruang bagi
siapapun yang istiqamah dalam berkhidmat tanpa memandang siapapun. Masihkah
kita punya alasan untuk tidak berkontribusi?
Aden Achmad berpesan, "Kekurangan yang ada pada diri kita
sesungguhnya adalah kekuatan tak terbatas yang Allah berikan pada kita. Tak ada
alasan untuk tak bersyukur dan tak ada alasan untuk fokus berkufur."
0 Komentar