Sebanyak 83 Kepala Keluarga di RW
06 Kelurahan Gumuruh Kecamatan Batununggal Kota Bandung kena gusur program
Citarum Harum.
Iwan Hermawan |
Hal itu mengundang keprihatinan Wakil Ketua Fraksi PKS DPRD Kota Bandung, Iwan Hermawan.
"Saya ikut prihatin dengan
kondisi masyarakat yang tergusur karena program Citarum Harum ini," kata
Iwan, Sabtu (5/3).
Sosok yang akrab disapa Iher itu
mengaku sudah bertemu dengan perwakilan warga. Kabar gembiranya, kata dia,
warga sadar dengan posisinya menempati lahan pemerintah secara tidak sah dan
mendukung program Citarum Harum.
Namun disisi lain Iher meminta
pemerintah juga bisa memahami kondisi ekonomi warga yang kebanyakan sedang
terpuruk karena Pandemi.
"Masyarakat yang tergusur
kebanyakan tidak siap untuk pindah. Jangankan uang untuk membeli rumah baru,
untuk bayar sewa pun mereka tak punya," ujar politisi PKS itu.
Iher khawatir, jika penggusuran
tetap dijalanakan sesuai schedule pemerintah, banyak masalah sosial yang akan
muncul.
"Ini akan melahirkan
homeless baru, pengangguran baru dan masalah kerawanan sosial lainnya,"
kata Iher.
Dia mendesak BBWS menunda waktu
pembongkaran agar masyarakat punya cukup waktu untuk mencari tempat tinggal
baru.
Paralel dengan itu, Iher meminta
pemerintah kota turun tangan membantu dan memastikan warga mendapat tempat
tinggal sebelum rumah mereka di bantaran sungai Cikapundung Kolot
dibongkar.
"Bisa dengan menyediakan
tempat pindah di tower Rancacili atau memberi kadeudeuh uang kontrak untuk 1
tahun," katanya.
Warga Gumuruh datangi kantor DPRD |
Sebagai wakil rakyat, Iher dan rekan-rekannya di DPRD Kota Bandung akan membantu pemerintah kota agar bantuan penanganan warga tersebut bisa dianggarkan dalam APBD.
Ia menekankan pentingnya warga,
wakil rakyat dan instansi terkait duduk bersama untuk mencari solusi
terbaik.
"Jangan sampai komitmen
bersama kita menyukses program Citarum Harum dilakukan dengan mengabaikan
kewajiban membantu warga yang selama puluhan tahun nasibnya sudah
terpinggirkan," tuturnya.
Iher mengajak semua pihak
meninggalkan sikap ego sektoral. Baginya, mengatasi masalah lingkungan dengan
membiarkan warga bantaran sungai Cikapundung Kolot tergusur tanpa bantuan yang
memadai bukan pilihan yang bijak.
"Jujur saja penggusuran ini
akan menambah tuna wisma di Kota Bandung dan pengangguran baru. Disana ada anak
yatim, janda-janda yang tidak lagi memiliki penghasilan. Merekalah yang
benar-benar harus mendapat perhatian," pungkasnya.
Ahmad Farid Fakhrullah
0 Komentar