Oded Tak Ragu Cintai Dilan


Tuhan dengan segala kesempurnaannya menciptakan manusia dengan beragam kedaaan. Ada yang pintar dan ada yang bodoh, ada yang tinggi dan ada pula yang rendah, serta ada yang kaya dan ada yang miskin. Kesemuanya itu merupakan anugerah Tuhan yang harus disyukuri bagaimanapun keadaannya. Si kaya seharusnya tidak sombong dan si miskin juga jangan rendah diri karena semuanya milik Tuhan. Baik kekuatan atau kelemahan yang ditakdirkan Tuhan harus diterima dengan ikhlas.

Orang-orang yang ditakdirkan Tuhan dalam keadaan lemah sering disebut kaum dhuafa. Istilah kaum dhuafa tidak hanya ditunjukan untuk orang-orang yang dianggap lemah dalam hal ekonomi seperti orang fakir dan miskin, tetapi juga lemah dalam aspek lain seperti lemah kondisi fisik. Orang yang lemah kondisi fisiknya adalah orang yang anggota tubuhnya cacat atau tidak berfungsi dengan baik seperti tuna runggu dan tuna netra.

Kehangatan dan bersahabat tercermin saat calon Wali Kota Bandung Oded M Danial berkampanye. Oded selalu berjumpa dengan lansia menyapa dan mendengarkan kegelisahan para dhuafa, tak sungkan menyantuni kaum dhuafa sebab akan menyelamatkan diri dari siksa api neraka. Begitu faham nya Oded mengenai hal tersebut.

Oded (kemeja putih) sedang berbincang dengan seorang nenek

Bentuk kepedulian Oded dengan menciptakan program berkaitan dengan kepedulian dhuafa, jika diberi amanah melanjutkan kepemimpinan di Kota Bandung, Oded akan melaksanakan program Cintai Dilan singkatan dari cinta dhuafa dengan infaq shodaqoh berkelanjutan.

Cintai Dilan adalah kegiatan Filantropis memiliki akar yang kuat pada sistem budaya dan agama di dalam masyarakat Indonesia. Di dalam Islam, warga Muslim mengenal sebuah ibadah bernama infaq dan shodaqoh yang memiliki peran sosial yang besar, demikian juga agama lain memiliki aspek-aspek peribadatan dan kederwanan yang juga bernilai sosial yang dapat digalakan untuk menanggulangi permasalahan-permasalahan sosial yang dihadapi kota Bandung.


Posting Komentar

0 Komentar