Selain sekolah negeri dan sekolah swasta, Kota Bandung juga memiliki
Sekolah Rakyat atau lebih dikenal dengan istilah sekolah terbuka. Nasib
sekolah terbuka yang seolah terkatung-katung dipertanyakan oleh pak Agus
dan pak Joko kepada Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Mereka
mengeluhkan pahitnya perjalanan sekolah terbuka yang mereka kelola,
khususnya di jalur Sekolah Menengah Pertama (SMP) di wilayah Ujungberung
dan Cibaduyut. Dari mulai pengelolaan keuangan sampai dengan kurangnya
tenaga pengajar. Untuk masalah pengelolaan keuangan salah satunya ialah
Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tidak sesuai peruntukan, seperti untuk
membayar insentif relawan guru. Bahkan pak Joko mengakui terkadang
beliau masih harus nombok sehingga berharap sekolah terbuka juga mendapatkan Bantuan Operasional Personal (BOP).
Fraksi PKS saat itu diwakili oleh Tedy Rusmawan, Endrizal Nazar dan Salmiah
Rambe menerima aspirasi mereka dengan baik pada hari Rabu (19/7).
Endrizal Nazar yang komisinya membawahi bagian tersebut memberikan
tanggapan terlebih dahulu. Menurut Endrizal, "Sekolah terbuka merupakan
sekolah negeri, sehingga pengelolaannya diatur oleh pemerintah dengan
bercabang ke sekolah induk. Untuk laporan keuangannya seharusnya
diperiksa oleh inspektorat." Namun Endrizal akan mencoba untuk
konsultasi lebih lanjut mengenai permasalahan ini ke Dinas Pendidikan
(Disdik).
Tedy Rusmawan selaku ketua DPD PKS Kota
Bandung memberikan usulan untuk bekerjasama dengan sekolah swasta atau
bergabung dengan forum pendidikan. Pak Joko dan Pak Agus menekankan
kembali agar terjadi keseragaman di seluruh sekolah terbuka serta
berterimakasih kepada Fraksi PKS yang telah menerima aspirasi mereka.
(Ishma)
0 Komentar