Doa yang "Mengancam" di Perang Badar


Malam itu adalah malam Jumat, tanggal 17 Ramadhan 2H. Beliau Rasulullah  Saw berkeliling di sekitar arena yang akan dijadikan ajang pertempuran Badar, mempersiapkan pasukan dan segala sesuatunya. Pada malam itu, Beliau SAW lebih banyak mendirikan sholat di dekat pangkal pohon yang tumbuh di sana. Sedangkan orang Muslim tidur dengan hembusan nafas yangl tenang.
Beliau saw, tak henti-hentinya memohon kemenangan kepada Allah seperti yang telah dijanjikan nya.

Begitu mendalam doa yang beliau sampaikan kepada Allah hingga tanpa disadari, mantel beliau jatuh dari pundak.  Maka Abu Bakar memungutnya dan mengembalikannya ke pundak beliau, seraya berkata, "Cukuplah bagi engkau wahai Rasulullah untuk terus menerus memohon kepada Rabb engkau. "

Kemudian pagi tiba dan terlihatlah pasukan Quraisy, beliau Shallallahu 'Alaihi Wasallam berdoa,

اللّهُمّ هَذِهِ قُرَيْشٌ قَدْ أَقْبَلَتْ بِخُيَلَائِهَا وَفَخْرِهَا ، تُحَادّك وَتُكَذّبُ رَسُولَك ، اللّهُمّ فَنَصْرَك الّذِي وَعَدْتنِي ، اللّهُمّ أَحِنْهُمْ الْغَدَاةَ

"Ya Allah, Inilah Quraisy, mereka datang dengan segala kesombongan dan kebanggaan mereka. Mereka menantang-Mu dan mendustakan Rasul-Mu. Ya Allah, kurniakan kemenangan yang telah Engkau janjikan kepadaku . Ya Allah, binasakanlah mereka pada pagi ini." (Sirah Ibnu Hisyam: 3/164)

Pada perang Badar,  pasukan Muslim berjumlah sekitar  300 an orang  sedangkan kaum musyrikin berjumlah 1000 lebih.  Perang ini penuh gengsi dan prestisius. Ketika perang berkecamuk dan mencapai puncaknya, Beliau saw berdoa

اللَّهُمَّ أَنْجِزْ لِى مَا وَعَدْتَنِى اللَّهُمَّ آتِ مَا وَعَدْتَنِى اللَّهُمَّ إِنْ تَهْلِكْ هَذِهِ الْعِصَابَةُ مِنْ أَهْلِ الإِسْلاَمِ لاَ تُعْبَدْ فِى الأَرْضِ

"Ya Allah, penuhilah untukku apa yang Kau janjikan kepadaku. Ya Allah, berikan apa yang telah Kau janjikan kepadaku. Ya Allah, jika Engkau biarkan pasukan Islam ini binasa, tidak ada lagi yang menyembah-Mu di muka bumi ini." (HR. Muslim dan Ahmad)

Doa yang "mengancam". Demikianlah, Rasulullah seperti menagih janji Rabbnya.

إِذْ تَسْتَغِيثُونَ رَبَّكُمْ فَاسْتَجَابَ لَكُمْ أَنِّى مُمِدُّكُمْ بِأَلْفٍ مِنَ الْمَلاَئِكَةِ مُرْدِفِينَ

"(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu: "Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepadamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut"." (QS. Al-Anfal: 9)

Doa adalah senjata utama yang tak boleh ditinggalkan. ( Syaikh Al Mujahid Abu Hamzah al Muhajir dalam kitabnya Zaad al Mujahid)  Dengannya kaum Muslimin  menaklukkan musuh-musuh, memenangkan peperangan, menambah jumlah pasukan dari sisi-Nya, yakni pasukan malaikat yang diutus dari sisi-Nya seperti saat perang Badar. Dengan ini orang-orang kafir menjadi ciut hatinya dan lari terbirit-birit dengan kekalahan.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Anas bin Malik Radhiyallahu 'Anhu, ia berkata: Adalah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam apabila berperang, beliau berdoa:

اللَّهُمَّ أَنْتَ عَضُدِي وَأَنْتَ نَصِيرِي وَبِكَ أُقَاتِلُ

"Ya Allah, Engkau adalah lenganku (penolongku). Engkau adalah pembelaku. Dengan pertolongan-Mu aku berperang" (HR. Ahmad dan Al-Tirmidzi. Syaikh A-Albani berkata: Shahih)

Meneladani Rasulullaah, mari  kita terus berdoa untuk meminta kemenangan yang dijanjikanNya. (Emily)

Posting Komentar

0 Komentar