Salah Nina? Salah teman-teman Nina?


Siapakah La Nina? La Nina ialah peristiwa alam kebalikan dari El Nino. Jika El Nino (anak laki-laki dalam bahasa Spanyol) mengakibatkan hawa panas yang dirasakan, La Nina (yang berarti anak perempuan, dalam bahasa Spanyol), berdampak pada tingginya curah hujan. Walau La Nina terjadi lebih jarang dibandingkan El Nino, efek yang ditimbulkan ternyata tidak kalah hebat dibanding saudaranya ini. 

Sementara itu, di sebuah kota, banyak plang-plang bertuliskan “Mohon Maaf Perjalanan Anda terganggu sedang ada perbaikan drainase dan trotoar” di pinggir jalan. Sembari berkendara dan membaca plang itu, mengingatkan pada sebuah lagu yang liriknya seperti ini “you paved paradise, put up a parking lot with the pink hotel, boutique and a swinging hotspot”. Lagu berjudul Big Yellow Taxi dari Joni Mitchell tahun 1970-an dan di arrange ulang oleh Counting Crows sebuah lagu tentang lingkungan, yang masih relevan hingga kini.
Perkerasan jalan, tanah yang ditutup batu, semen, dan kemudian tegel yang entah kenapa dilakukan oleh kota itu. Tanah yang bisa menyerap air hujan, tak bisa lagi melakukan tugasnya. Mungkin supaya kota itu lebih cantik dan rapi.

Sementara drainase dibuat dengan ukuran besar dan lebar, dengan harapan semua air bisa ditampung dan dialirkan ke tempatnya tanpa menggenangi jalan. Sayangnya, masih banyak sampah di kota itu yang masih belum dibereskan dari saluran. Dan sayangnya lagi, La Nina sedang memainkan perannya.
Kota itu, kota cantik yang tiba-tiba berubah jadi menakutkan karena beberapa hari-hari biasa menjadi hari-hari lautan air, di daerah-daerah yang sebelumnya tidak terjadi banjir.  Kota itu, menjadi menakutkan, karena kisahnya dulu kota itu adalah danau purbakala, berbentuk cekungan, dan mempunyai banyak mata air. 

Kota itu, entah ada apa dengan kata sinergi, koordinasi, kolaborasi, cintai dengan aksi, cintai dengan solusi; tiba-tiba pemimpinnya menjadi curhat di media sosial, layaknya anak muda yang ababil. Ada apa dengan kota itu? Tampaknya superman sudah harus bergabung menjadi superteam, menjadi gabungan dari beberapa kekuatan. Ada apa dengan kota itu? Ada apa dengan pemimpin yang diharapkan bisa menyatukan beragam elemen yang berpotongan?
Lalu salah siapa? Salah La Nina? Salah Trotoar? Salah Drainase? Atau salah manusia-manusia yang terkadang tak luput dari khilaf dan tergelincir kilaunya dunia?(LH)

Posting Komentar

0 Komentar