kalimat jenaka |
Akhir-akhir ini sebagian pelaku
sosial media (sosmed) makin genit. Seolah dibutakan rasa. Joke seputar Muk*d* yang dianggap menghibur sesungguhnya membuat hati seorang yang menyandang nama
Mukidi babak belur. Betapa tidak, namanya kini berlabel kepandiran dan
kekonyolan. Entah sadar atau tidak
kegenitan jokenya merambah hingga keranah agama. Kini nama
Muk*d* terpasung. Maaf penulisan namanya
sengaja dikaburkan untuk nama Muk*d* imitasi. Jemari ini tak sanggup ikut
menyakiti.
Tidakkah terpikir olehmu selintas
betapa naas, andai nama dirimu dilambungkan lalu dihempas?. Takkah sesekali membayangkan
betapa luka perasaan kedua orang tua menyesali telah menyematkan sebuah nama yang berharap terberkati?. Duh kebayang…sakitnya
tuh disini
Mungkin ada gunanya aku sitir
permintaan wasiat dari Abu Jurayy kepada Rasulullah SAW, lalu sabdanya
“Janganlah engkau menghina seorangpun”. Abu Jurayy berkata,”Aku pun tidak
pernah menghina seorangpun setelah itu, baik kepada orang yang merdeka, seorang
budak, seekor unta, maupun seekor domba”.
Betapa kesantunan ajaran Islam
yang ditunjukkan dari riwayat diatas. Bandingkan dengan joke dibawah ini yang sampai
berani melecehkan aturan agama, meski tak benderang ejekannya. Simak kegenitan
ini:
Berita Duka
Inna lillahi wa inna ilaihi roji’un
Telah meninggal dengan tenang Mukidi
Usia : tidak tahu
Alamat : dirahasiakan
Meninggal dunia pada ,
Hari : minggu
Tanggal : 28 Agustus 2016
Pukul : 09.00 wib
Di : grup whatsapp se Indonesia
Demikian Berita ini kami sampaikan, dimohon untuk tidak lagi broadcast
yang menceritakan tentang kehidupan beliau, atau anda akan ikut menanggung
dosanya.
Atas perhatiannya, disampaikan ucapan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr Wb.
Yang Berduka Cita,
Istri Pertama Mukidi.Istri Kedua
Mukidi. Istri Ketiga Mukidi. Istri Keempat Mukidi,
beserta anak-anaknya.
Joke diatas sepintas menghibur, tapi coba cermati. Kandungan Al
Qur’an sedang digeniti. Kalimat yang mana? Rasanya semua sudah tahulah ya, hanya
yakinbanyak yang tak menyadari perbuatannya.
Mau tahu ancamannya? Yuk kita
buka bareng-bareng penggalan QS.Al
Hujurat :2.
Ayat yang menerangkan betapa kerugian akibat perkataan yang keluar dari mulutnya walau tanpa disadari ,
“….supaya tidak hapus
(pahala) amalanmu, sedangkan kamu tidak menyadari”.
Jadi sudahlah hentikan. Tak ada untungnya
bergenit-genit membagikan joke-joke yang
ujungnya membuat pahalamu jatuh pailit.
(Frieda Kustantina)
0 Komentar