Dibalik Layar PON XIX/2016

penmapilan Band Gigi di pembukaan PON

Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX 2016 yang dilaksanakan di Provinsi Jawa Barat menjadi Pekerjaan Rumah (PR) tersendiri bagi pemerintah Kota Bandung dan SKPD terkait. Pembukaan PON yang telah dilaksanakan pada hari Sabtu (17/9) di Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) merupakan salah satu rangkaian acara yang telah dipersiapkan oleh pihak-pihak terkait. Selain pembukaan PON tersebut, acara lain yang diharapkan mampu menarik perhatian masyarakat untuk turut memeriahkan PON ialah Welcome Party (15/9), Upacara Serah Terima Api PON (16/9), Kirab, Pembukaan Olimpiade Paralympic, dan Penutupan PON.

Kamis (8/9) Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) kota Bandung sebagai sekretaris Sub PB PON beserta Ketua KONI telah melaporkan beberapa persiapan rangkaian acara pada PON di Jabar kepada Komisi D DPRD Kota Bandung. Dalam laporannya disampaikan terkait persiapan 14 venue yang digunakan untuk pertandingan 28 cabang olahraga, persiapan GBLA dalam rangka Pembukaan dan Penutupan PON, serta Pembukaan Olimpiade Paralympic termasuk akses keluar masuk wilayah GBLA, dan beberapa rangkaian acara yang akan dilaksanakan selama PON XIX 2016.

Harapan dari Sub BP PON kepada para atlet kota Bandung yang akan bertanding, tidak hanya kuantitas yang lebih banyak dari daerah-daerah lain tetapi juga kualitas yang lebih baik dari daerah lainnya terlebih lagi setelah mendapatkan pembinaan. Untuk mengikat atlet-atlet Kota Bandung agar tidak pindah mewakili daerah lain, Sub BP PON akan memberikan apresiasi dalam hal kesejahteraan para atlit berupa penghargaan (bonus) serta mengupayakan lapangan kerja. Selain itu akan diberikan pula bonus spontan untuk atlet yang mendapatkan medali.

Endrizal Nazar, selaku Wakil Ketua Komisi D meminta ketersediaan fasilitas transportasi untuk warga yang ingin menyaksikan pertandingan secara langsung di beberapa venue yang sudah ditunjuk berupa shuttle bus. Hal ini disambut baik oleh pihak Sub BP PON dengan diturunkannya Shuttle Bus Lala-Lili yang akan mengantarkan warga masyarakat berkeliling ke venue-venue pertandingan di kota Bandung nonstop secara gratis. Selain itu Endrizal juga mempertanyakan kesiapan agar sukses administrasi (tidak ada kasus penyimpangan anggaran) kegiatan PON XIX 2016 yang ternyata sudah dilaksanakan MoU dengan Kejari tentang pengelolaan administrasi GBLA termasuk pendampingan oleh inspektorat dan pelaporan rutin (berkala). Sebagai penutup, Endrizal juga memberikan saran agar KONI memperhatikan kesiapan atlet untuk bertanding sehingga prestasi yang dicapai tidak sebatas perolehan medali tetapi juga pemecahan atau perbaikan rekor. Hal ini disetujui pula oleh ketua KONI dengan menargetkan PON prestasi dimana tidak hanya medali yang didapatkan tetapi pemecahan rekor. (Ishma)

Posting Komentar

0 Komentar