BANDUNG -- PON XIX/2016 mengusung tema
"Berjaya di Tanah Legenda". Hal ini sesuai dengan karakter
masyarakat Jawa Barat yang toleran, ramah, gotong royong, pekerja keras, dan
kreatif mencerminkan masyarakat Tanah Legenda. Di samping itu, sepanjang sejarah
dunia olahraga Indonesia tidak sedikit atlet berprestasi yang lahir dan tumbuh
di Jawa Barat, sehingga Jawa Barat adalah tempat dilahirkannya para legenda,
baik itu legenda olahraga, musik, seni peran maupun legenda perjuangan
nasional.
Maka PON XIX/2016 Jawa Barat
menjadi momen kolaborasi para legenda dengan para calon legenda, juga menjadi
ajang interaksi masyarakat dengan para legenda yang masih hidup - para legenda
hidup.
Untuk
itu, Wakil Gubernur Jawa
Barat yang juga Wakil Ketua Umum PB PON XIX/2016 Jabar Deddy Mizwar
menambahkan
ungkapan "Berjaya di Tanah Legenda" sebagai tema besar PON XIX/2016
Jawa Barat, dengan tujuan agar menjadi pemacu semangat untuk meraih
prestasi
bagi seluruh insan yang terlibat dalam perhelatan akbar olahraga
nasional ini. Pagelaran kolosal seni-budaya ini menjadi bagian tak
terpisahkan dari pembukaan
dan penutupan PON XIX/2016 Jabar yang bertajuk "Berjaya di Tanah
Legenda".
“Alhamdulillah semua lancar dan
semuanya berkat pertolongan Allah,” ujar Deddy Mizwar usai acara Opening Ceremony atau Upacara Pembukaan
PON XIX/2016 Jawa Barat di Stadion GBLA, Kota Bandung, Sabtu malam (17/9/16).
Opening
Ceremony PON XIX dibuka dengan sajian penampilan dari grup musik Gigi yang
membawakan beberapa lagu hitsnya. Lalu, usai Presiden Jokowi hadir di GBLA dan
menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dilanjutkan dengan sajian menarik
kembang api dan permainan perkusi dibalut teknologi lighting dan video mapping yang
atraktif dari ratusan anak dan remaja putra-putri Jawa Barat.
Pertunjukkan dilanjutkan dengan
defile kontingen atlet dari 34 provinsi yang diawali dengan defile 19 atlet
legenda Indonesia seperti Alan Budikusuma, Susi Susanti, Taufik Hidayat, Ade
Rai, Risa Suseanty, Anton Suseno, Tontowi Ahmad, Liliyana Natsir, dan Sri
Wahyuni Agustiani, serta para legenda atlet berprestasi lainnya.
Usai defile, pengibaran bendera PON
pun dilakukan sekaligus dibacakan pula Janji Atlet oleh Widiastuti, atlet Anggar
asal Jawa Barat, serta Janji Wasit oleh Ali Rohman yang merupakan wasit cabang
olahraga Bola Voli asal Jawa Barat.
para petugas pembukaan PON berjajar rapi |
Opening
Ceremony berlanjut dengan sajian seni dan budaya khas Tanah Legenda yang
terbagi dalam 5 (lima) segmen. Segmen pertama, sajian seni dan budaya dengan
tema Sampurasun. Sampurasun berasal dari kata "sampurna
ning ingsun" yang bermakna "sempurnakan diri anda", dimana
kesempurnaan diri merupakan tugas kemanusiaan yang meliputi penyempurnaan
pandangan, pendengaran, penghisapan, pengucapan, dan semuanya yang bermuara
pada kebeningan hati.
Pertunjukkan dengan bentuk perkusif
dan gerak tari “stomp” yang ritmis pada segmen Sampurasun ini sebagai lambang terbukanya seluruh pancaindera
manusia, serta gerakan olahraga sebagai perwujudan kesiapan seluruh warga Jabar
menyambut pesta olahraga terbesar se-nusantara ini. Sajian musik fushion jazz dan pop progresif dibalut keceriaan gerak tari, sebagai ucapan selamat
datang di Jawa Barat.
Lalu
segmen kedua, bertema Gurilaps (gunung, rimba, laut, pantai, dan
sungai) yang menggambarkan kekayaan serta keindahan alam Tanah Legenda,
Jawa Barat dibalut dengan tarian kolosan dan tradisional. Dan segmen
ketiga, menyajikan pertunjukan revolusi mental (Jabar Kita). Segmen ini
mengamanatkan kita untuk melakukan perjalanan budaya mengarungi
bentangan sejarah yang di dalamnya mengandung keniscayaan bahwa manusia
menjadi bagian dari sebuah perubahan yang tak mungkin dielakkan. Dalam
segmen ini ditampilkan tiga buah lagu sebagai ekspresi dari perubahan,
yaitu lagu Es Lilin dan Warung Pojok, serta lagu Jabar Kita yang
mengandung makna motivasi dan semangat kerja keras manusia sebagai
bagian dari sebuah zaman.
Segmen empat, yaitu prosesi penyalaan
api kalderon yang dilakukan oleh para atlet berprestasi dan legenda Indonesia. Prosesi
penyulutan api PON XIX/2016 Jawa Barat ke kalderon ini diawali nyanyian lagu “Manusia
Baru” karya Harry Roesli dan Aat Soeratin yang dibawakan merdu oleh Dira
Sugandi.
para atlet perwakilan dari provinsi jawa barat |
Prosesi
penyalaan api ke kalderon dilakukan secara estafet melalui obor PON.
Penyerahan obor dimulai dari Susi Susanti bersama Taufik Hidayat – Anton
Suseno bersama Ade Rai – Tontowi Ahmad bersama Liliyana Natsir – Risa
Suseanty – dan kemudian obor api PON disulutkan ke kalderon oleh
Karateka cilik, Lala Diah Pitaloka. Pada segmen lima, Opening Ceremony PON
XIX/2016 Jabar yang melibatkan sekitar 3.000 orang penari dan pengisi
acara ini pun diakhiri dengan pertunjukan pesta kembang api yang
spektakuler.
Deddy Mizwar pun memberikan
apresiasi yang tinggi kepada para pelaksana dan pengisi acara yang telah berlatih
dan bekerja keras hingga berbulan-bulan untuk Opening Ceremony tersebut. “Teknik yang luar biasa saya lihat tadi
dan membuat penonton – baik yang di stadion maupun di rumah juga mudah-mudahan
terhibur. Jadi memang ini betul-betul pesta rakyat yang bisa dinikmati oleh
siapa saja,” tukas Wagub.
“Mudah-mudahan di-closing dan opening-closing Peparnas akan semakin bagus, sehingga bisa
betul-betul menghibur masyarakat dalam pesta olahraga ini,” pungkasnya.
0 Komentar