Kampung Belekok : Mutiara dari Timur


Kampung Belekok  yang sunyi sepi, menambah khidmatnya  Upacara peringatan  kemerdekaan HUT RI ke-71 yang dilaksanakan warga Ranca Bayawak Kecamatan Gedebage, bersama DPD PKS Kota Bandung (17/08/2016).
Peringatan upacara yang dihadiri warga dan kader PKS ini, sengaja dilaksanakan di kampung Belekok yang merupakan wahana konservasi atas kelestarian keberadaan burung "Belekok" yang sudah hampir punah.
Hadir dalam upacara tersebut, Tedi Rusmawan selaku ketua DPD PKS Kota Bandung yang juga bertindak sebagai inspektur upacara.  Para Staf DPD , perwakilan masing-masing DPC PKS , kepanduan, Linmas, pelajar dan warga masyarakat sekitar kampung Belekok.
 Tedi Rusmawan yang dalam paparannya mengajak Bangsa Indonesia untuk mensyukuri nikmat setelah nikmat iman dan islam, yaitu nikmat kemerdekaan. Beliau mengajak masyarakat agar senantiasa menghormati perjuangan para pahlawan yang dengan susah payah merebut kemerdekaan.
Dalam pencapaian mempertahankan nikmat kemerdekaan ini, Tedi menyerukan 3 hal penting yang harus dilakukan.
1. Ikrar bil lisan.
Sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah, minimal kita mengucapkan, "Alhamdulillah, terimakasih ya Allah atas nikmat merdeka buat bangsa tercinta ini"
2. Melaksanakan yang kita ikrarkan.
 Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengoptimalkan serta mengokohkan ketaqwaan pada Allah. Karena dengan cara seperti ini, maka Allah akan memberikan keberkahan dari Bumi dan langit. Sehingga tak dapat dipungkiri bila  keberadaan burung belekok yang kata  Tedi Bagaikan Mutiara Dari Timur yang harus terus lestari. Sehingga harapannya pemerintah cepat tanggap akan eksistensi burung-burung  jangan sampai terganggu habitatnya karena mega proyek kota mandiri "Sumarecon".
3. Tidak mengkufuri  nikmat merdeka yang telah diberikan.
Sehingga diharapkan masyarakat tidak membuat kerusakan baik moral ataupun phisik terhadap lingkungan. Biarkanlah burung-burung yang ada sekarang menikmati kemerdekaannya. Sehingga lingkungan tetap terjaga.
Selepas upacara bendera, warga dan kader pks menikmati aneka macam permainan khas 17-an, yakni tarik tambang, lomba bakiak, tahfidz Quran, panjat pinang, balap karung dan lain sebagainya.
Keceriaan kemerdekaan ini, bukan hanya milik manusia semata, tapi burung-burung yang dilindungi seperti kuntul dan belekok pun harus merasakan indahnya kemerdekaan. Oleh karena itu, DPD PKS menyerahkan 86 pohon untuk konservasi alam di wilayah ini dan bibit ikan mujair yang nantinya turut menjaga ekosistem yang ada.
Masyarakat kampung  Belekok menghaturkan rasa terimakasihnya yang kemudian diwakili oleh  Ketua RW 02 Ujang Syafaat.  Beliau berharap agar pemerintah dan pengembang tidak menggerus semua yang ada di wilayahnya yang hanya terdiri dari 68 KK ini.  Sehingga nantinya merelakan sebagian lahan tetap menjadi pesawahan dan danau demi menjaga dari  kepunahan burung belekok yang sudah menyatu dengan warganya. Pak RW juga menceritakan bagaimana perhatian negara luar, hingga telah delapan negara yang datang ke kampung ini, dan pesannya seragam agar terus menjaga habitat burung tersebut.
Keunikan kampung Belekok, memang istimewa dibanding daerah kota Bandung lainnya. Penulis juga sempat mencicipi masakan khas berupa sambal pisang kelutuk . Pendatang yang hadir  akan merasa betah dan tidak merasa kalau daerah ini sebetulnya masih kawasan kota yang hingar bingar.  Apalagi kalau musim penghujan, burung-burung yang ada mencapai 3000an ekor. Sedangkan saat ini, dimana debit air sedikit, maka burung-burung bermigrasi jauh hingga puluhan kilometer demi seteguk air.
Kebiasaan burung-burung yang ada ini, menggugah ustadz Rodhi yang saat ini sebagai ketua  Dewan Syariah DPD PKS Kota Bandung, menyisipkan dalam doa-doanya, bahwa  burung-burung yang ada disini  mengingatkan akan keberadaan burung Hud-hud yang memberi keberkahan terhadap suatu kaum, sehingga membuat Negeri Saba beriman kepada Allah. (Tiesna)

Posting Komentar

0 Komentar