Ketika Ledia Hanifa Turun Gunung

Aku tak biasa...begitu dalam hati, menyaksikan dekorasi ruang selain spanduk, seperangkat meja kursi, dipajang didepan seperangkat alat timbang balita lebih mirip tempat bermain, berwarna pink, cantik dan imut. Wouw...inovasi dekorasi baru mungkin.

Belakangan diakhir sesi, pembawa acara mengumumkan bahwa ternyata bukan sekedar dekorasi pemanis ruang tapi hadiah, total 3 unit alat timbang balita disediakan Ledia Hanifa, Wakil Ketua DPR RI Komisi 2 sekaligus anggota MPR RI, Wakil dari PKS Dapil Jabar 1 untuk kegiatan Posyandu di Pasir Kaliki, Cibabat dan Leuwi Gajah, Cimahi.

Pemberian hadiah tersebut wujud nyata bahwa Ledia konsen terhadap tumbuh kembang balita disamping prihatin dengan angka kematian Ibu di Indonesia. Menurut data WHO masuk peringkat
ketiga tertinggi se Asean. WHO mensejajarkan angka kematian ibu Indonesia yang berjumlah 9.900 orang dari 4,5 juta keseluruhan kelahiran tahun 2012. Hal tersebut sama dengan 66 pesawat Boeing 737 seri 400 yang berpenumpang penuh, jatuh dan seluruh penumpang dan awak pesawat meninggal.

Didepan ibu ibu yang antusias menyimak, ada beberapa pasal dari UUD 45 yang dibahas, diantaranya tentang Hak Asasi Manusia yang tertuang dalam pasal 28B yang telah dua kali diamandemen, berbunyi sebagai berikut :
"Membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan, hak anak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi".

Diantara bahasan tentang kebhinnekaan penduduk Indonesia baik yang Warga Negara Asli maupun Penduduk Asing yang mencari penghasilan di Indonesia, juga bahasan masing masing sila dari Pancasila yang diatur dalam pasal 1 bahwa Negara Indonesia adalah negara hukum. kedaulatan berada ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang Undang Dasar. Hadirin yang seratus persen adalah ibu ibu lebih tertarik mengikuti bahasan yang ada kaitan langsung dengan dunianya.

Maraknya KDRT, kasus sodomi terhadap anak laki-laki dan beberapa kekerasan lain menjadi bahasan yang menarik, dengan dicontohkan kasus perkasus. Salah satu ibu mengkritisi dengan pertanyaan " Langkah apa yang diambil seorang ibu, ketika menyaksikan tayangan yang banyak menyajikan hal yang kurang terpuji di televisi", Ledia memberikan advice " Jika ada acara anak-anak di televisi yang tayang jam sembilan malam keatas, segera matikan karena bertepatan dengan waktu ijin tayang iklan rokok di televisi yang bisa meracuni pola pikiran anak yang masih bersih, cenderung meniru.

Acara Dengar Pendapat Ledia Hanifa dari masyarakat tentang Pancasila, Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesian tahun 1945 (UUD45), Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika yang difasilitasi oleh Bidpuan PKS Cimahi, berlangsung Ahad (14/12) dengan mengambil tempat di Gedung Rabbani lantai 3, Cimahi, berlangsung sangat cair.

Ketika turun gunung, tak ada jarak antara Ledia yang Wakil yang terhormat dengan rakyat. Nampak Ledia tak ingin mengecewakan rakyat yang telah mempercayakan suaranya di gedung Lembaga Tertinggi Negara ketika berlangsung Pemilu yang baru usai beberapa bulan lalu. Dengan senyum tulus, diladeni semua Ibu ibu yang ingin diabadikan bersama. Begitulah penulis amati kararter dan ciri kader PKS yang menempati posusi apapun, selalu memandang jabatan sebagai amanah yang harus dipertanggung jawabkan kepada Allah SWT langsung, sehingga yang muncul kerendahan hati. ( Frieda )

Posting Komentar

0 Komentar