Penelitian dari North Carolina State University menunjukkan bahwa anak-anak yang memiliki Mentor, akan lebih bahagia dan akan lebih baik dalam karirinya di masa depan.
sumber gambar: seekingarrangement.com |
Penelitian ini menggunakan data dari National
Longitudinal Survey of Adolescent health. Terdapat 12.000 orang yang deteliti
selama 6 tahun sejak mereka belasan tahun hingga berumur 20 tahun-an.
Pertanyaan yang diajukan sangat sederhana, “Apakah kamu punya mentor?”. Salah
satu penelitinya, Joshua Lambert, seorang kandidat Doktor (PhD) dari North
Carolina State University, mereka yang punya mentor memiliki karakteristik yang
memungkinkan mereka berkarir bagus, seperti kemandirian dan kepemimpinan.
(Ulasan lebih lanjut dapat akses http://www.fastcompany.com/3035655/hit-the-ground-running/study-children-with-mentors-find-happier-more-fulfilling-careers?utm_source=mailchimp&utm_medium=email&utm_campaign=fast-company-daily-newsletter&position=1&partner=newsletter)
Dalam
kamus Oxford, mentor memiliki arti orang yang berpengalaman dalam perusahaan
atau institusi penddidikan yang melatih dan membimbing pegawai baru atau siswa
baru. Berdasarkan definisi tersebut setidaknya mentor memiliki dua makna yaitu
melatih dan membimbing. Berdasarkan riset yang dilakukan di Amerika sana, peran
mentor menjadi amat penting untuk pencapaian karir dan keberhasilan masa depan.
sumber gambar: mentornetwork.ca |
Dapat
kiranya kita analogikan orang-orang dan perusahaan. Sebagaimana manusia,
organisasi pun butuh pembimbing yang melatih dan mengawasi perkembangannya.
Itulah mengapa dalam setiap organisasi selalu ada badan yang bertugas melakukan
evaluasi dan penilaian. Di kepolisian ada Provost. Di Militer ada Polisi
Militer. Di perusahaan ada konsep anak perusahaan dan perusahaan induk. Begitu
pula dalam pemerintahan ada Eksekutif, Legislatif, dan Yudikatif. (oleh: Fanfiru)