100 Hari Kepemimpinan Farhan-Erwin, Sudah Atasi Masalah Sampah Kota Bandung?

 

Permasalahan sampah menjadi salah satu prioritas utama Wali Kota Bandung Muhammad Farhan dan Wakil Wali Kota Erwin. Namun, keduanya dinilai belum berhasil mengatasi masalah sampah di Kota Bandung.

Pemerhati Budaya Urban Jejen Jaelani meminta Pemerintah Kota Bandung berkaca dari negara-negara maju dalam menangani sampah. Persoalan sampah merupakan permasalahan kompleks, dari hulu ke hilir, yang mesti digarap serius.

"Cara pengolahan sampah di Jepang itu, di Tokyo dan Kyoto berbeda. Misalnya di Tokyo, sampah plastik, organik itu ada beberapa kategori. Di Osaka, dibagi menjadi sampah yang bisa dibakar dan tidak dibakar," kata Jejen yang merupakan penulis buku Semiotika Kota: Pertarungan Ideologis di Ruang Urban, Jumat, 30 Mei 2025.

"Artinya, penanganan teknologinya berbeda. Kalau misalkan itu tidak digarap pemerintah dari wilayah hilirnya, masyarakat di hulu juga lama-lama frustrasi. 'Saya memilah sampah, kemudian ketika diangkut, digabungin, ya ngapain. Capek-capek'," tuturnya lagi.

Pengelolaan yang tidak tersistem bakal membuat masyarakat kembali ke kebiasaan lama. Akademisi Institut Teknologi Sumatera itu menegaskan, masalah perilaku masyarakat urban itu sangat bergantung pada teknologi dan infrastruktur yang tersedia.

Sampah di Pinggir Jalan

Sementara itu, Sekretaris Komisi 1 DPRD Kota Bandung Susanto Triyogo Adiputro menegaskan kalau persoalan sampah merupakan salah satu masalah akut. Namun, dalam 100 hari kepemimpinan Farhan-Erwin, belum ada langkah yang luar biasa dari keduanya.

Kasus tumpukan sampah di Pasar Gedebage pun sampai bikin Gubernur Jawa Barat turun tangan, menunjukkan lemahnya inisiatif dan koordinasi pemerintah kota dalam mengurus hal yang seharusnya menjadi tanggung jawab utama.

"Ini menjadi catatan kritis bagi wali kota, tidak mampu menyelesaikan sampah yang ada di wilayahnya," kata Susanto kepada Pikiran Rakyat, Jumat, 30 Mei 2025.

Anggota DPRD Dapil 7 Kota Bandung itu menilai, butuh strategi baik dalam pengelolaan sampah. Apalagi Kota Bandung berada di wilayah cekungan.

"Berkaitan dengan pemilihan insenerator, itu harus telah teruji emisinya, lingkungan, dampak lingkungan, dan lainnya. Dan, ini kan hak yang harus juga dijawab wali kota beserta jajarannya. Bahwa berkaitan dengan teknologi yang ada itu jangan sampai kemudian akhirnya berdampak secara lingkungan, apalagi dengan polusi udara dan lain-lainnya," kata dia.

Posting Komentar

0 Komentar