DPRD Kota Bandung melontarkan
kritik tajam terhadap kinerja Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan. DPRD menilai,
alih-alih fokus pada pembenahan kota, Farhan justru lebih banyak tampil dalam
acara seremonial yang dinilai tak berdampak langsung pada masyarakat.
"Kalau melihat dari beberapa
aktifitasnya yang diliput oleh media sosial milik Pemerintah Kota Bandung,
masih banyak kegiatan seremonial yang dampaknya sangat kurang bagi pembangunan
atau perbaikan bahkan kemajuan untuk Kota Bandung ataupun masyarakat,"
tegas Anggota Komisi III DPRD Kota Bandung, Andri Rusmana.
![]() |
Wali Kota Bandung dan Wakil Wali Kota Bandung |
Andri mengatakan, di era saat ini tren seorang pemimpin adalah bisa hadir langsung di tengah permasalahan yang dialami masyarakat dan menyelesaikannya. Namun hal itu belum terlihat dari seorang Farhan maupun wakilnya, Erwin.
"Hal ini belum banyak
terjadi yang dilakukan oleh wali kota dan wakil wali kota, hanya ada satu dua
yang sudah dilakukan seperti saya apresiasi wakil wali kota yang menyelesaikan
permasalahan adanya pungutan liar di TPU Nagrog," terangnya.
Dia pun menyayangkan banyak
kegiatan yang justru dilakukan Farhan maupun Erwin terkesan seremonial, seperti
kegiatan bersih-bersih trotoar. Menurut politisi PKS ini, masih banyak hal yang
jauh lebih urgent untuk diurus Farhan ketimbang bebersih trotoar.
"Ada hal yang jauh lebih
penting, seperti banjir atau genangan air, harusnya bukan memberikan bantuan
korban banjir saja, seharusnya langsung menyelesaikan penyebab banjirnya,
contoh pelebaran atau pendangkalan sungai dengan langsung setiap hari turunkan
semua alat berat dan dipimpin wali kota," tegas Andri.
"Selanjutnya wali kota dan
wakil wali kota setiap hari harus keliling Kota Bandung untuk menemukan
permasalahan yang ada di depan mata dan sekaligus menyelesaikannya langsung,
jangan hanya banyak menghadiri seremonial," lanjutnya.
Andri pun menyindir Farhan yang
belum membuka layanan pengaduan bagi warga serta seringnya agenda rapat di
dalam kantor ketimbang kordinasi di lapangan untuk menyelesaikan masalah yang
dialami masyarakat Kota Bandung.
"Ingat janji kampanye dan
100 hari kerja seperti apa, kalau bisa buka nomor pribadi untuk aduan langsung
dari masyarakat dan diselesaikan langsung, jangan banyak rapat di kantor tetapi
harus langsung di lapangan dan diselesaikan langsung," ungkapnya.
"Mulai kurangi acara acara
seremonial yang tidak berdampak langsung terhadap penyelesaian masalah di Kota
Bandung, tetapi temukan masalah dan selesaikan langsung," tandasnya.
0 Komentar