Ketua DPRD Kota Bandung Asep
Mulyadi menantikan, gebrakan-gebrakan kebijakan dan program Walikota Bandung
Muhammad Farhan dan Wakil Walikota Bandung Erwin yang memimpin kota berjuluk
Paris van Java, sejak 20 Februari 2025 lalu.
Asep mengatakan, masih banyak
permasalahan yang ada di Kota Bandung yang menjadi pekerjaan rumah yang harus
diselesaikan Farhan-Erwin.
"Memang Farhan-Erwin ini
dipilih hasil demokratis, masyarakat Kota Bandung yang mayoritas pilih beliau.
Banyak harapan warga Bandung di bawah kepemimpinan Farhan-Erwin, ini kan sudah
sebulan lebih," kata Asep.
"Saya lihat Pak Wali Kota
dan Pak Wakil Wali Kota belum pada urusan substantif terkait dengan
permasalahan Kota Bandung," tambahnya.
![]() |
Wali Kota Bandung dan Wakil Wali Kota Bandung |
Asep mengungkapkan, yang saat ini dia lihat masih di aspek wacana. Menurutnya, wacana boleh saja tapi harus diimplementasikan dengan perencanaan yang matang, grand desain nya akan seperti apa untuk menyelesaikan masalah-masalah atau tantangan di Kota Bandung.
"Kami di DPRD melihatnya,
sampai saat ini belum lihat grand desain tersebut, khusunya program prioritas
seperti sampah, macet, transportasi publik, banjir, kemiskinan dan
lainnya," ungkapnya.
Asep berharap proses kerja
berkesinambungan, tidak hit and run dan dapat dibersihkan satu per satu.
Walaupun tidak langsung 100 persen, minimal konsen agar dirasakan langsung oleh
masyarakat dampaknya.
"Seperti sampah atau banjir
yang kemarin di Gedebage terjadi di beberapa titik, juga macet. Pengentasan
pengangguran dan kemiskinan di Kota Bandung, Pak Wali Kota mau seperti apa?
Juga harus beririsan dengan Visi Bandung Utama, dan seperti apa penanganan
pengangguran dan kemiskinan ini. Lebih dari sebulan ini kami saya sih masih
menunggu proses perencanaan dan program strategisnya supaya implementasinya ada
dari perencanaan itu," jelasnya.
Asep juga mengatakan,
Farhan-Erwin saat ini harus menyerap aspirasi masyarakat dibandingkan
menghadiri acara-acara seremonial.
"Kita dihadapkan, di satu
sisi selalu di pemerintahan manapun dihadapkan dengan urusan itu, mau tak mau
harus dijalankan. Tapi kalau hanya seremoni, meresmikan dan sebagainya lalu ada
hal lain dibutuhkan masyarakat jenuh juga," tuturnya.
"Justru yang saya
khawatirkan soal kejenuhan itu. Sekali lagi huka tidak boleh seremoni seperti
itu, tapi harus ada lah kegiatan menyentuh," tambahnya.
Asep juga menyoroti terkait
kekosongan jabatan di tingkat kewilayahan hingga OPD dan ada yang rangkap
jabatan.
"Saya sudah cukup lama lihat
kekosongan, apalagi di kewilayahan. ini sangat mengganggu sebetulnya terkait
kerja dan kinerja Pemerintah Kota, tapi ini lama juga, kok kenapa bisa lama
sekali, saya yakin kerjanya nggak akan optimal," tuturnya.
Begitupun dengan Sekda Kota
Bandung dan Kadishub Kota Bandung yang saat ini masih dijabat oleh Pj dan Plt.
"Menurut hemat kami di
Pemerintah Kota harus segera, walau sekarang harus ke Kemendagri, tapi
pengisian jabatan kosong harus diisi supaya. tak mengganggu roda pemerintahan.
0 Komentar