Ketua Komisi C DPRD Kota Bandung Yudi Cahyadi mengatakan, pihaknya akan mendukung transformasi angkutan publik di Kota Bandung. Namun harus jelas posisinya dalam rencana induk transportasi Kota Bandung.
“Sebetulnya kalau bicara transformasi transportasi publik
pasti support. Tapi tidak ujug-ujug konversi angkot ke microbus, harus jelas
dulu rencana induk transportasi. Apalagi Kota Bandung masuk dalam Cekungan
Bandung,” ungkap Yudi.
“Jadi masalah perhubungan, sampah, banjir dikeleloanya
enggak hanya Bandung saja tapi Bandung Raya. Jadi apakah konversi angkot itu
masuk ke Bandung Raya dan seperti apa,” ungkapnya.
Angkot di Kota Bandung |
Dikatakannya, konversi angkot ke microbus ini harus jelas posisinya dalam rencana induk transportasi. Moda transportasi publiknya pun harus jelas apakah berbasis rel, BRT, atau lainnya.
“Saya dengar konversi angkot ke microbus, kenapa enggak
ke bus saja. Kalau microbus kan sama saja dengan angkot, kapasitasnya hanya 20
penumpang. Apakah ini karena jalan Kota Bandung yang lebarnya kecil,”ungkapnya.
Yudi mengatakan, belum ada pembahasan terkait
transformasi angkutan publik ini. Namun
dari berita yang ada, anggarannya sudah diajukan di RAPBD 2024. “Katanya mau
digaji sopir angkotnya. Ini teh konversinya
mau berapa bus? Anggarannya berapa? Jangan sampai rencananya belum matang. Sudah ada kajiannya belum, jangan sampai
sekarang muncul tapi tidak berkelanjutan,” harapnya.
“Yang saya tangkap kan subsisdi, berarti tiap tahun harus
ada anggarannya. Apakah yang direncanakan seluruh trayek, atau per segmen atau
per trayek. Angkot yang masih beroperasi saat ini kan sekitar 3.000, kalau sopirnya digaji berapa besar itu anggarannya,” ujarnya.
Yudi kembali menegaskan, masterplannya harus jelas.
“Apakah mau langsung konversi angkot ke microbus, kan kemarin rencananya mau
BRT dulu, kan ada wacana itu. Terutama dari sisi anggaran, karena bicara
subsidi ini harus berkelanjutan, berapa anggarannya. Kalau per segmen Rp 50
miliar, berapa besar anggaran yang harus disiapkan karena dilanjutkan ke segmen
lainnya,” ujarnya.
Yudi memastikan pihaknya mendorong adanya transformasi
angkutan publik di Kota Bandung. Namun, ia berharap
rencana tersebut jelas posisinya dalam rencana induk transportasi Kota Bandung.
Terkait anggaran, Yudi mengatakan, dari informasi sudah
diajukan untuk Tahun 2024. Artinya, akan ada pembahasan anggaran transformasi trasportasi public di RAPB 2024.
“Dulu di tahun 2023 sempat ada pengajuan, Cuma waktu itu
teman-teman di Banggar ingin melihat kejelasannya terlebih dahulu.
Pengelolaannya bagaimana, kan harus diaudit dulu penerima subdsidi ini secara
kelembagaannya,” terangnya.
Dikatakan, operator atau lembaga yang mengoperasikan
transportasi public perlu diaudit, skemanya pun harus diperjelas. “Ditambahkan
konversi angkot ke microbus ini kan katanya hasil studi tiru di Semarang. Sementara
di Semarang bukan angkot dikonversi ke microbus, tapi ke bus. Kenapa di Bandung
jadinya microbus,” tuturnya.
Namun yang pasti, kata Yudi, karena alokasi anggaran
sudah diajukan maka akan dibahas di Badan Anggaran DPRD Kota Bandung. Kalau misalnya dirasa emasih mentah, bisa jadi dipertimbahkan
kembali. Tapi kalua misalnya sudah matang, itu bisa saaha diterima. “Kan
sekarang katanya mepet ya, sudah akan masuk ke pembahasan untuk APBD murni
Tahun 2024,” ujarnya.
0 Komentar