Volume sampah harian Kota Bandung
yang dibuang ke TPA berkurang hingga 31,7 persen. Semula, volume sampah harian
Kota Bandung mencapai angka 1.300 ton per hari. Kini, volume sampah harian Kota
Bandung berkurang menjadi kurang lebih 400 ton per hari.
Progres tersebut disampaikan
Ketua Harian Satgas Penanganan Darurat Sampah Kota Bandung, Ema Sumarna
menyatakan, menurunnya volume sampah harian Kota Bandung bisa terjadi berkat
kerja sama masyarakat, pengusaha, akademisi, tenaga kesehatan, hingga pemerintah.
H. Tedy Rusmawan sat on air Radio |
Ketua DPRD Kota Bandung Tedy Rusmawan mengatakan, sampai saat ini penanganan darurat sampah yang dilakukan Pemkot Bandung sudah sesuai relnya, hanya perlu memasifkan lebih optimal lagi kepada masyarakat.
"Kami juga membantu Pemkot
untuk menyediakan fasilitas Kang Empos kepada 20 persen KK di kelurahan. Pemkot
Bandung juga terus berupaya bahkan seluruh OPD digerakkan untuk sosialisasi
Kang Pisman. Termasuk mal dan hotel juga semakin masif," tuturnya.
Tedy melanjutkan, untuk mengubah
pola pikir dan perilaku masyarakat agar bisa mengolah sampah secara mandiri
butuh waktu minimal 1 tahun. Sehingga, Tedy menegaskan agar masyarakat juga
harus turut berperan dan tahu apa yang harus dilakukan setelah menerima Kang
Empos
"Targetnya dengan hadirnya
fasilitas Kang Empos di tiap kelurahan bisa menyelesaikan 1 ton sampah per
harinya. Sehingga paling tidak, sampah kita hanya sisa 800 ton residu yang
dibuang ke TPA," katanya.
Menurut Tedy, selain para
penyuluh, edukasi juga bisa melibatkan peran guru dan pelaku pendidikan lainnya
sebagai ujung tombak untuk pengolahan sampah.
"Mobilisasi terkait Kang
Pisman dan Kang Empos kita dorong sosialisasi yang masif. Termasuk kalau ada
masyarakat yang ingin pelatihan, bisa kita siapkan fasilitasnya,"
tutupnya.
Ahmad Farid Fakhrullah
0 Komentar