Ketua Fraksi PKS DPRD Kota
Bandung Iman Lestariyono datang langsung ke sebuah sekolah tingkat SMA/SMK untuk membantu siswa
dari keluarga yang tidak mampu. Lantaran siswa tersebut terancam tidak dapat
melanjutkan pendidikan.
Iman Lestariyono |
"Saya berkunjung ke salah satu sekolah, untuk mengadvokasi salah satu siswa, dari warga Kota Bandung, yang memiliki kartu KIP, yang artinya dia masuk lewat jalur afirmasi, yang bersangkutan berasal dari keluarga yang tidak mampu," kata Iman.
Iman menjelaskan siswa tersebut
memiliki Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan diterima melalui jalur afirmasi.
Pihak sekolah mewajibkan setiap anak memiliki lebih dari 6 stel seragam, total
biayanya lebih dari 2 juta.
"Keluhannya dia tidak bisa membayar untuk seragam, yang nilainya lebih dari 2 juta. Untuk memastikan itu, tadi saya datang, berkunjung, melihat, ke koperasi masuk. Ada lebih dari 6 stel baju yang harus dibeli. Jumlahnya memang, angka-angka tersebut, angka cukup signifikan. Tidak semua warga, keluarga di Kota Bandung, apalagi kelompok yang tidak mampu, yang bisa membayar sejumlah uang tersebut," jelas Iman.
Politisi PKS ini pun menegaskan,
bidang Pendidikan masih banyak PR yang belum diselesaikan. Oleh karenanya nilai
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tergantung dari banyaknya siswa yang mampu
menuntaskan pendidikannya.
"Intinya ini menjadi PR bagi
Kota Bandung. Urusan pendidikan, karena nilai IPM kita itu sangat tergantung
diantaranya berapa jumlah siswa yang mampu menyelesaikan pendidikan, ini
jangankan menyelesaikan, sudah masuk, sudah diterima dengan persyaratan yang
tidak mudah, tapi ketika sudah diterima, ia tidak bisa melanjutkan sekolahnya
gara-gara biaya," tegas Iman.
Iman Lestariyono sedang berdiskusi dengan pihak sekolah |
Iman mendorong Pemerintah agar mengeluarkan kebijakan yang tepat agar menyelesaikan rumitnya permasalahan di bidang Pendidikan.
"Ini menjadi PR, saya akan
coba perjuangkan, tapi persoalannya bukan hanya satu siswa, jadi ini harus
didorong oleh sebuah kebijakan," kata iman.
Ia pun mempertanyakan Bantuan
Keuangan (Bankeu) yang diserahkan ke pemerintah Provinsi Jawa Barat senilai 27
miliar. Namun manfaatnya belum bisa dirasakan atau menuntaskan permasalahan.
"Kota Bandung sudah
mengalokasikan anggaran yang tidak kecil, kisaran 27 miliar, Bantuan Keuangan
(BanKeu) ke Provinsi, untuk membantu operasional pendidikan bagi siswa siswi SMA/SMK yang berasal dari Kota Bandung. Tapi kita belum tau, kemana arah uang itu?
sampai urusan-urusan seperti ini juga belum bisa diselesaikan," ujar Iman.
Iman berharap siswa dari keluarga
tidak mampu, tidak lagi dibebani biaya dan fokus untuk menuntaskan Pendidikan.
"Saya berharap kedepan,
tidak ada masalah-masalah seperti ini, yang membebani masyarakat kita,
terkhusus mereka dari keluarga yang tidak mampu. Mudah-mudahan mereka tetap
bisa sekolah," harapnya.
Ahmad Farid Fakhrullah
0 Komentar