Eko Kurnianto sekretaris DPD PKS
Kota Bandung berapi-api dalam sambutannya menjadi pembina upacara bendera
Kemerdekaan Indonesia, di Kebun Hidroponik Casafarm, Kamis (17/8) pagi.
"Sampurasun... Merdeka..
Merdeka.. Merdeka..," teriak Eko.
Eko Kurnianto saat menjadi pembina upacara |
Eko mengajak kepada seluruh peserta upacara, agar senantiasa bersyukur atas kenikmatan 78 tahun Kemerdekaan yang telah Allah berikan.
"Kita bersyukur atas nikmat
Kemerdekaan yang Allah berikan kepada bangsa ini, hanya berkat rahmat Allah,
bangsa kita merdeka," ujar Eko.
Ia pun mengapresiasi para
pahlawan yang telah mengorbankan raga dan jiwa nya untuk merebut dan
mempertahankan Kemerdekaan Indonesia.
Namun, melihat kondisi saat ini,
Eko merasa miris dengan bangsa Indonesia. Bangsa yang dikenal zamrud
khatulistiwa ini masih getol melakukan import padahal Indonesia adalah agraris
dan maritim. Dampaknya sangat dirasakan oleh para petani dan nelayan.
Oleh karenanya, DPD PKS Kota
Bandung memilih tempat di perkebunan buruan SAE, sebagai wujud kepedulian
kepada para petani dan nelayan di Indonesia.
"DPD PKS Kota Bandung
mengambil tempat upacara, di sebuah tempat buruan SAE (urban farming) ini
sebagai wujud DPD PKS Kota Bandung peduli pertanian dan nelayan di
Indonesia," kata Eko.
Ia pun menyinggung budaya asing
lambat laun masuk ke Indonesia, yang digemari oleh para anak muda. Baik berupa
film, fashion maupun kuliner.
"Anak-anak muda kita lebih
senang nonton drakor daripada nonton wayang golek. Anak-anak muda kita tidak
mengenal ubi dan sampeu, tapi lebih mengenal dinsum," ujar Eko.
Politisi PKS ini pun berharap
masyarakat Kota Bandung bersama-sama saling berkolaborasi meneruskan perjuangan
para pahlawan, meraih kemerdekaan yang sesungguhnya.
Peserta upacara dari berbagai elemen,
diantaranya pengurus partai PKS, organisasi sayap partai PKS yang bergerak
dibidang pertanian dan kepemudaan, para penggiat Buruan SAE dan masyarakat
sekitar.
Acara ditutup dengan pemberian
penghargaan kepada para penggiat Buruan SAE yang tersebar di Kota Bandung.
Ahmad Farid Fakhrullah
0 Komentar