Perundungan Masih Terjadi, Dewan Dorong Peran Keluarga

 

Baru-baru ini, kasus perundungan atau bullying terjadi di Kota Bandung. Perundungan dilakukan oleh siswa SMP dan kejadian ini pun viral di media sosial.

Melihat adanya kasus perundungan ini, Anggota Komisi D DPRD Kota Bandung Andri Rusmana meminta orangtua dan dan juga pihak sekolah mengawasi dan membimbing anak-anaknya. Termasuk pengawasan pada penggunaan handphone dan media sosial.

H. Andri Rusmana

"Tidak dipungkiri pengaruh arus globalisasi dan media sosial yang begitu mudah bisa diakses anak anak hanya dengan handphone atau media lainnya," ungkap Andri.

Karena itulah, ungkap Andri, perlu adanya pengawasan terhadap penggunaan gadget pada anak. Diharapkan, gadget bisa digunakan untuk hal-hal atau kegiatan yang positif. Selain gadget pergaulan anak pun perlu diperhatikan jangan sampai salah langkah.

Namun, diakuinya, terkadang pengawasan dan bimbingan orang tua sangat sulit dilakukan di zaman sekarang ini. Kerja keras orang tua untuk mendidik anaknya sangat memerlukan tenaga ekstra.

"Di sisi lain orang tua sibuk dengan urusannya, anak di saat yang bersamaan terpengaruh hal negatif melalui pergaulan. Saat orang tua akan menasehati si anak seolah olah sudah tahu semua jawabannya, yang membuat orang tua terheran heran dan akhirnya tidak berhasil menasehati anaknya akibat pergaulan yamg kurang baik," ungkapnya.

Tak hanya itu, pihak sekolah pun sangat kesulitan untuk mengawasi anak didik mereka terutama saat sudah berada di luar sekolah. Menurutnya, peran sekolah ini harus di upgrade agar bisa memahami psikologi anak didiknya.

"Dan yang harus dilakukan perbanyak tulisan tulisan pengingat, dan motivasi di sekolah sebagai doktrin agar menghindari atau melakukan dalam tulisan itu," ungkapnya.

Sekolah, kata Politisi PKS ini pun, harus membuat peraturan yangg ketat untuk membentengi siswanya agar terhindar hal hal yang tidak baik.

"Selalu lakukan razia kepada tas tas siswa diwaktu-waktu tertentu, untuk menghindari ada barang terlarang masuk sekolah," ungkapnya.

 

 

Ahmad Farid Fakhrullah

Posting Komentar

0 Komentar