Sejumlah figur publik, seperti
Desta Mahendra, Ariel Noah, Pradikta Wicaksono, Andre Taulany bertanding pingpong atau
tenis meja, belum lama ini. Pertandingan itu ditayangkan di saluran Youtube.
Menurut Ketua DPRD Kota Bandung sekaligus Pembina Persatuan Tenis
Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) Kota Bandung Tedy Rusmawan,
pertandingan di antara figur publik itu menguatkan antusiasme masyarakat akan
olah raga tenis meja.
H. Tedy Rusmawan |
Tedy gemar bermain tenis meja semenjak kecil. Dia masih ingat, saat itu ada tetangganya yang memiliki meja pinpong. "Sering ikut main di sana. Saat ada pertandingan tenis meja dalam rangka memeriahkan HUT Republik Indonesia, juga sering ikut. Memang tidak pernah juara, tapi tetap menyenangkan," tutur Tedy, akhir pekan lalu.
Sampai saat ini, Tedy mengaku
masih sering bermain tenis meja. Bet tenis meja disimpan di mobilnya, dibawa
kemana pun.
Saat melakukan kunjungan ke
wilayah, dia kerap menyempatkan bermain tenis meja dengan warga setempat.
"Bukan sebatas olah raga, bermain tenis meja menjadi sarana komunikasi
dengan warga. Komunikasi lebih cair saat bermaintenis meja," ucap
legislator Kota Bandung kelahiran 15 Desember 1970 itu.
Berdasarkan pengamatannya, tren
bermain tenis meja di tengah masyarakat sempat meluntur, termasuk di Kota
Bandung. Saat pandemi Covid-19, olah raga itu kembali marak. Apalagi, tersuguh
tayangan pertandingan tenis meja di antara sejumlah figur publik, belakangan
ini.
Bersamaan dengan upaya dari figur
publik, Tedy berkeinginan ikut kembali memasyarakatkan tenis meja. Salah satu
caranya, berupaya selalu menghadiri setiap kejuaraan atau turnamen tenis meja
di Kota Bandung.
"Bukan sebagai peserta,
hadir saja untuk memberi dukungan kepada atlet yang bertanding, dan menebar
semangat kepada masayarakat yang sama-sama pehobi tenis meja," kata
Ketua DPRD Kota Bandung itu.
Bagi politisi PKS ini, tenis meja
dapat menjadi sarana silaturahmi, merekatkan keguyuban masyarakat. Bermain
tenis meja juga menimbulkan suasana riang sebagaimana sedang berekreasi.
“Hanya, tetap mengutamakan
ibadah. Jangan sampai ibadah terlupakan karena keasyikan pingpong. Saya punya
jargon, ku pingpong baheula batur ayeuna dulur, dulur jadi sajalur dina
karidoan Allah SWT (dulu tak saling kenal menjadi saudara, persaudaraan dalam
rida Allah SWT),” ujar Tedy.
Ahmad Farid Fakhrullah
0 Komentar