Angka kemiskinan di Kota Bandung
kini meningkat drastis, ada lebih dari 319 ribu warga miskin, data ini terus
bertambah dampak naiknya harga BBM subsidi sehingga kebutuhan bahan pokok pun
melonjak naik.
Andri Rusmana anggota Komisi D
DPRD Kota Bandung menyoroti meningkatnya angka kemiskinan yang tak terkendali.
H. Andri Rusmana |
"Kalo misalkan lihat dari data terbaru, hari ini yang terdaftar DTKS di Kota Bandung kurang lebih ada 319 ribu, ditambah lagi dengan adanya kenaikan harga BBM, tentunya akan ada warga miskin baru," ujar Andri Rusmana.
Andri mendorong peran Pemerintah
Kota (Pemkot) Bandung dalam hal ini tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan
agar melakukan langkah-langkah konkrit guna mengendalikan dan menurunkan angka
kemiskinan.
"Di Bandung ada tim
Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan, pemaksimalan perannya ini harus dilakukan
oleh Pemerintah Kota Bandung, walaupun ini bukan tugas yang ringan," kata
Andri Rusmana.
Politisi PKS ini pun
mempertanyakan program-program pemberdayaan yang kurang maksimal, Andri menilai
program tersebut bersifat sementara yang tidak berlanjut dan tidak
menyelesaikan masalah.
"Terkait dengan
program-program pemberdayaan, ini juga harus terus digalakan, tapi
program-program pemberdayaan ini yang harus menyentuh langsung ke masalahnya.
Tidak hanya seremonial saja, setelah kegiatan pemberdayaan kemudian selesai,
setelah pelatihan kemudian selesai," ujar Andri Rusmana.
Andri menggaris bawahi output
dari program pemberdayaan yaitu adanya pendampingan dari Dinas kepada
masyarakat, sehingga mampu berdaya melakukan aktivitas perekonomian secara
mandiri dan secara otomatis angka kemiskinan secara bertahap menurun.
"Yang paling penting itu
adalah bagaimana setelah pelatihan, ini dilanjutkan dengan agenda-agenda
selanjutnya misalnya pendampingan. Jadi program-program pemberdayaan ini tidak
berhenti di satu kegiatan saja, tapi bagaimana outcome nya," kata Andri
Rusmana.
Ahmad Farid Fakhrullah
0 Komentar