“Benjang dan Reak adalah warisan
tak benda dunia yang dimiliki oleh Kota Bandung, kita patut berbangga, kenapa
ngga kita coba duniakan, jadi bagaimana seni dan budaya Kota Bandung ini
mendunia dan bisa dinikmati oleh seluruh dunia.” ujar Andri Rusmana Komisi D
DPRD Kota Bandung.
Benjang merupakan salah satu
kesenian tradisional Kota Bandung yang berasal dari Kecamatan Ujungberung dan
Cibiru. Awal mula seni benjang lahir dari seni bela diri tradisional Indonesia.
Ketika masa penjajahan Hindia Belanda, ilmu beladiri dilarang. Karenanya
beladiri benjang berkembang secara sembunyi-sembunyi dengan berkedok kesenian
dan olahraga lewat jalur agama. Akhirnya seni benjang banyak berkembang dan
hidup di pesantren.
Reak adalah Kesenian yang
dipercaya lahir dan populer di kawasan Bandung Timur seperti Ujung Berung,
Cibiru, Cinunuk, Cileunyi hingga Sumedang. Para pelaku seni reak di kawasan
Bandung Timur percaya bahwa itu semua berasal dari kata Reang yang memiliki
makna riweuh atau gaduh karena sorakan. Reak sering ditampilkan
dalam acara helaran dan syukuran seperti khitanan, panen pertanian, peringatan
akil baligh, ulang tahun, hingga pernikahan.
H. Andri Rusmana, S.Pd.I. |
Andri Rusmana mengapresiasi kinerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung, menurutnya Kota Bandung berlimpah para seniman dan budayawan, tercatat ada 810 lingkung seni, padepokan dan sanggar.
“Kami sangat mengapresiasi kepada
teman-teman di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung yang sudah
sama-sama mengawal agenda-agenda seni budaya karena Kota Bandung ini ternyata
kaya akan seni dan budaya ini terbukti dari 810 lingkung seni kemudian
padepokan sama sanggar, jadi ada sekitar 810,” kata Andri saat diwawancarai di
gedung DPRD Kota Bandung, Selasa (2/11) siang.
Masa pandemi ini, Andri mengajak
para seniman dan budayawan melakukan inovasi dan berkreativitas dengan
mengadakan agenda online dan offline. Ia pun mengungkapkan potensi-potensi yang
dimiliki oleh seniman dan budayawan dapat mengharumkan nama Kota Bandung di
dunia mancanegara.
“Para seni budayawan harus mulai
berinovasi berkreativitas, apalagi tadi kita memiliki benjang, reak sebagai warisan
tak benda dunia, kenapa ngga kita coba duniakan, jadi bagaimana seni dan budaya
Kota Bandung ini mendunia dan bisa dinikmati oleh seluruh dunia,” ucap Andri.
Politisi PKS ini pun berharap
setiap kecamatan di Kota Bandung memiliki ruang-ruang seni budaya yang bisa
dikunjungi oleh para wisatawan lokal maupun mancanegara sehingga dapat
mensejahterakan masyarakat sekitar dan berkontribusi meningkatkan pendapatan
asli daerah Kota Bandung.
“Dan kami berharap kedepan,
manusia di Kota Bandung masyarakat Kota Bandung ini menjadi masyarakat yang
berkesenian dan berbudaya. Sehingga ketika ada wisatawan mancanegara, wisatawan
nusantara ketika datang ke Bandung tidak hanya ke angklung Udjo saja tapi bisa
menyebar diseluruh kecamatan di Kota Bandung, selain meningkatkan PAD Kota
Bandung dan ini bisa mengurai kemacetan di Kota Bandung, dan bisa
mensejahterahkan para seniman dan budayawan di Kota Bandung,” harapnya.
(Ahmad Farid Fakhrullah)
0 Komentar