Ummi Ledia Hanifa menyapa Ummi Erna Kurniawati, saat acara Silakbar
Silaturahmi Akbar (Silakbar) yang digelar DPD PKS kota Bandung, Ahad (30/05/2021) mengundang simpati masyarakat, tak terkecuali para kader dan simpatisan. Tercatat peserta online via Youtube mencapai angka 5.236, wouw...amazing. Apa pasalnya?
Hmm...bisa jadi memori masyarakat menyimpan kuat apa yang sedang diperjuangkan PKS. Semisal usulan penghapusan pajak kendaraan roda dua dan ditingkatkan PTKP (Penghasilan Tidak Kena Pajak) yang semula 4,8 juta menjadi 8 juta yang sangat berarti bagi masyarakat yang terkena dampak pandemi Covid-19.
Boleh jadi terpatri pula di benak masyarakat, PKS partai oposisi yang sering nurani masyarakat terwakili manakala kebijakan pemerintah tak pro rakyat.
Diketahui pula PKS memerankan oposisi yang cantik. Kebijakan luar negeri pemerintah yang konsisten sejak awal hingga kini membela perjuangan Palestina sesuai pembukaan UUD 45, PKS tak absen mengapresiasi.
Oh ya, pastinya ketertarikan pada doorprize dan hujan hadiah. Mana pula pertanyaan yang dilontar sangat receh dan mudah. Diantaranya buat memperebutkan 1 unit HP cukup menjawab tepat berapa nomor sepatu suami Hj.Siti Muntamah, S.A.P, alias Mang Oded Walikota Bandung.
Mang Oded sang Walikota dalam kesempatan memberi sambutan, berulang mengungkapkan rasa syukur Alhamdulillah atas dukungan masyarakat kota Bandung dalam setiap program.
Rupanya hubungan yang harmonis antara Provinsi dengan kota Bandung dan kekompakan antara warga dengan walikotanya jadi bahan pengamatan tersendiri bagi Hj.Ledia Hanifa Amaliah, S.Si, M.Psi.T. Itu terungkap diatas mimbar ketika sambutan selaku Sekretaris Fraksi PKS DPR.RI.
"Terjalin hubungan harmonis antara Walikota dan Wakil dengan anggota ASN, Dewan, Pelaku Usaha, MPP. Ini semata buah dari silaturahmi yang tiada henti." Demikian aku H.Oded Muhammad Danial, S.A.P., Mang Oded, panggilan akrabnya.
Dukungan Dewan dibuktikan H. Khairullah, S.Pd.I. (Iyung) Ketua DPD PKS Bandung yang juga anggota DPRD Bandung. Dirinya sangat mengapresiasi Mang Oded atas program UHC (Universal Health Coverage) program yang mengcover biaya kesehatan secara keseluruhan bagi warga yang tak mampu dan tak memiliki jaminan kesehatan. Anggaran yang tersedia nilainya fantastis, capai 256 milyar rupiah.
"Meski meraihnya tak mudah, nyaris berdarah-darah, Mang Oded berhasil hattrict WTP (Wajar Tanpa Syarat) dari BPK atas penilaian pengelolaan keuangan. Ini prestasi Walikota yang luar biasa," puji H. Tedy Rusmawan, AT.,MM. Ketua DPRD Kota Bandung.
Masih banyak lagi catatan Tedy diantaranya 20 Perda terbit selama kepemimpinan Mang Oded, yang manfaatnya sangat dirasa bagi warga miskin, kaum disabilitas, dan warga yang rentan asap rokok (Kawasan Layak Sehat).
Acara makin berbobot, ketika panitia merelai sambutan H. Ahmad Syaikhu Presiden PKS dari acara Milad PKS ke 19 berupa arahan bagi para kader, diantaranya :
-PKS akan berjuang terus membawa ruh reformasi dengan semangat bernegara lebih demokratis, adil dan bermartabat.
-Kader PKS adalah pejuang sejati yang dalam setiap doanya selalu meminta diberikan pundak yang lebih kuat, agar mampu menanggung beban berat, untuk ikut mewujudkan keadilan dan kesejahteraan di kota hingga pelosok desa, bukan doa minta diringankan beban.
-Pejuang sejati harus sudah selesai dengan diri sendiri, dan tak mencari keuntungan pribadi.
-Berjuang keras, iklas dan terus tancap gas, hingga takdir dan ketentuan hasil Allah tunjukan.
-Kader harus memiliki modal sosial yang mumpuni, profesional, bersih dan bersifat peduli.
-Kader yang kurang cerdas harus mau memperbaiki diri dengan banyak belajar, tak boleh malas.
Saat ini PKS sedang canangkan Politik Silaturahmi dengan jalankan komunikasi politik dengan berbagai elemen, juga berbagai partai politik agar tercapai titik temu dan sekaligus dalam rangka keteladan.
Program PKS satu lagi yang patut diacungkan dua jempol adalah PKS Virtual Race (PVR) 2021, yaitu Even lari dan bersepeda pertama secara virtual dengan menghadirkan 19.000 peserta dari seluruh wilayah nusantara dengan mengusung tema Milad PKS ke 23.
Program ini membanggakan sehingga Presiden PKS perlu mewartakan di acara Milad PKS ke 19 untuk mengapresiasi kerja keras H.Yoyok Switohandoyo, ST Ketua Bidang Kepanduan PKS selaku penanggung jawab.
Jika ada pihak-pihak yang bertanya mengapa PKS selalu terlibat dalam isu-isu penindasan seperti penjajahan Israel atas Palestina, Myanmar dan bangsa lain yang bernasib sama, Presiden PKS flash back ke masa lalu. Masa Indonesia proses mencari dukungan untuk lepas dari penjajahan.
Negarawan H. Agus Salim, A.R. Baswedan dan M. Natsir mencari dukungan hingga ke negara-negara Timur Tengah dan Palestina.
Melengkapi catatan, sambutan DR.H.Ahmad Heryawan, Lc, M.Si Wakil Majelis Syuro PKS, mewakili Ketua Majelis. Mantan Gubernur Jawa Barat 2 periode ini menyampaikan bahwa untuk menjadi kader yang tangguh dan sukses, membutuhkan Stabilitas dalam hal :
1. Stabilitas Jasad, berbadan sehat dengan makan bergizi dan olah raga teratur.
2. Stabilitas Jiwa, dan kuncinya di kesabaran.
3. Stabilitas Pikiran.
4. Stabilitas Keluarga.
Kiranya perlu mencatat pula Ledia Hanifa menandai acara Silakbar ini bagian dari kesyukuran 19 tahun milad PKS.
Tokoh politik perempuan yang satu ini mengajak untuk mengingat sejarah. Para pendahulu di PKS merupakan peletak dasar perjuangan dan gagasan.
Salah satunya Husni Muttaqien, Ketua DPD PKS Kota Bandung periode 2001-2005, suami dari Ummi Erna Kurniawati. Ledia mengulang curhatan salah satu tokoh PKS Bandung yang ditayangankan sebelumnya. Ustadz H.Rahmat Puryodo menyimpan kesan mendalam atas pesan yang diwariskan Husni.
Ledia menyimpulkan inti pesannya bahwa kita sebagai kader tidak akan bisa bergerak dengan banyak kebaikan, jika kita tidak mengisi diri dengan banyak kebaikan.
Bertolak arahan di atas, Ledia mengajak semua kader untuk terus menyehatkan diri dengan aktif dan menghadiri Unit Pembinaan Anggota (UPA) masing-masing, agar memiliki persediaan kebaikan untuk bisa berbagi kebaikan kepada lingkungan di luar.
"Mudah-mudah kita bisa jadi penerus dari apa yang telah ditetapkan pendahulu kita, dan moga Allah memberi kesempatan untuk bisa meletakkan jalan berikutnya bagi orang sesudah kita. Sungguh kita tidak akan bisa terus berdiri di sini dan bertahan diri. Ada waktunya orang sesudah kita meneruskan jalan ini." Demikian serunya.
Rangkaian acara Silakbar PKS kota Bandung yang diwarnai bak Drakor (Drama Korea), saat Erna dengan sejuta rasa secara spontan memeluk erat Ledia Sungguh ini adegan yang menguras air mata pemirsa.
Frieda Kustantina
#Juru Catat
Relawan Literasi PKS Kota Bandung
1 Komentar
Barokallohu fiikum
BalasHapus