Pemilihan umum
tahun ini disebut sebagai pemilu yang melelahkan dan kompleks bagi banyak pihak.
Mulai dari para penyelenggara, keamanan, hingga para saksi dibuat repot.
Asep Mulyadi bersama kader PKS merekap salinan C1
Bahkan petugas
Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) merasa seakan kerja 24 jam.
Lantaran waktu persiapan, pencoblosan, penghitungan suara, hingga rekap data
yang memakan waktu cukup lama. Bahkan ada yang baru selesai malam hari Rabu
(17/4) hingga subuh Kamis (18/4).
Lamanya waktu
yang dibutuhkan pada proses rekap data dikarenakan banyaknya form yang harus
diisi. Sedangkan banyak anggota KPPS yang belum mengerti tugasnya. Banyak
anggota yang tidak paham, karena minimnya bimtek (bimbingan teknis) sebab bimtek
kurang detil teknisnya, terutama rekap data setelah penghitungan suara.
Saat mengamati para
kader PKS masih bersemangat merekap salinan C1 hingga menjelang adzan shubuh, Calon
anggota Dewan dari PKS Asep Mulyadi berpendapat penggabungan beberapa pemilihan
(Presiden, DPD, DPRRI, DPRD) yang ideal perlu di pertimbangkan agar di
evaluasi, kecuali setiap level masing masing petugas sudah mahir dan terlatih dengan
baik.
Asep Mulyadi pun
berharap agar KPU selaku penyelenggara pemilu dapat memberi bimbingan atau
pelatihan yang cukup bagi anggota KPPS dan PPS, agar permasalahan yang mungkin
muncul dapat diminimalisir.
0 Komentar