Agar Pemuda Lebih dari Sekadar Dilan 1991

"Kalau Dilan usia 18 tahun baru bisa menaklukkan hati seorang wanita, maka Muhammad Al-Fatih dalam usia 19 tahun sudah menjadi raja dan usia 21 tahun menaklukkan kota Konstantinopel yang didalamnya ada ribuan bahkan puluhan ribu wanita. Usamah bin Zaid juga sudah memimpin pasukan pada usia 18 tahun. Begitu juga dengan para pemuda Ashabul Kahfi. Itulah contoh pemuda jaman dahulu yg dibekali dengan visi dan misi masa depan dan digembleng mampu menghadapi tantangan dijamannya. Berbeda dengan Dilan yang sekedar mengejar obsesi jangka pendek yang sayangnya sangat digandrungi generasi zaman now" Itulah pernyataan yang disampaikan oleh Ir. H. Endrizal Nazar Calon Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Dapil 1 Kota Bandung dan Cimahi kepada para milenial.


Ahad (3/3) Eti Mulyati, Endrizal Nazar serta Ledia Hanifa menggagas acara sosialisasi yang ditujukan untuk generasi milenial. Eti Mulyati yang merupakan Calon Anggota DPRD Kota Bandung Dapil 5 menjadi moderator dalam acara bertajuk "Jomblo Karya Raya". Dimana para peserta yang hadir mendapatkan kenang-kenangan berupa buku Jomblo Karya Raya dari Ikhwan Salim. Ikhwan Salim merupakan salah satu pemateri pada acara yang dilaksanakan di Taman Karsen, Derwati.

Ikhwan Salim memberikan motivasi kepada para milenial agar menjadi jomblo yang mulia, kaya dan punya segudang karya. Agar bisa menjadi jodoh idaman dan calon menantu impian. Peserta yang rata-rata berusia 17-25 tahun itu nampak serius menyimak. 


Diawali pemaparan pertama, Endrizal Nazar memberikan pendidikan politik kepada para milenial. Diawali dengan perbedaan pemuda masa kini dan pemuda muslim, Endrizal membangkitkan kembali semangat para milenial. Kemudian Endrizal memberikan paparan yang renyah mengenai politik sehingga akhirnya milenial tergugah dan merasa perlu untuk peduli pada politik. "Jangan tidak peduli politik!" ujar Endrizal menekankan kembali.

Posting Komentar

0 Komentar