Sehebat apapun regulasi yang diciptakan oleh pemerintah pusat atau
daerah, bila tidak ada pemihakan dari masyarakat maka akan sia-sia. Ini adalah
hasil analisa Endrizal Nazar selama menjadi anggota DPRD Kota Bandung. Sejak era
reformasi, perkembangan masyarakat semakin dekat dengan Islam, namun semangat
berislamnya hanya sebatas menghadiri majelis taklim atau hari besar Islam tapi
tidak merambah ke aspek-aspek lain. Faktor ini yang menyebabkan umat Islam
belum banyak berhubungan dengan institusi-institusi konsep Syariah.
“Perkembangan Bank Syariah masih
kecil cuman 5,7% pangsa pasar di Indonesia sedangkan umat Islam di Indonesia
ada 80% ini kenapa? Pada intinya pemihakan,” kata Endrizal Nazar saat
mengisi seminar di kantor MUI Kota Bandung (14/12/2018).
Endrizal (Kemeja Putih) berbincang dengan peserta seminar
Masyarakat belum berpihak atau belum merasa perlu berpihak kepada
ekonomi Syariah, padahal saat ini sudah ada pilihan Bank-Bank Syariah namun
tidak dioptimalkan atau tidak dimanfaatkan.
Dilema ketika wakil rakyat di parlemen berjuang melahirkan perundangan ekonomi
Syariah tapi masyarakat belum menanggapi dengan respon positif sebab masih saja
ada yang belum mengkonversi rekeningnya ke Bank Syariah atau membuka rekening Bank
Syariah. Tatkala beramai-ramai pindah ke Bank Syariah adalah upaya untuk
meminimalisir dampak riba. Endrizal berharap masyarakat memiliki kesadaran
dengan membuka rekening Bank Syariah sebagai tanda pemihakan terhadap ekonomi
Syariah.
“Saya mengkritisi kepada
Lembaga-lembaga Syariah bila meminta transfer masih menggunakan Bank
konvesional karena ngga punya rekening Bank Syariah,” ujar Endrizal Nazar
Ketua Fraksi PKS DPRD Kota Bandung.
Endrizal saat memberikan pemaparan didepan peserta seminar
Politisi PKS ini mengkisahkan tentang pemihakan, ibarat seorang raja
menyuruh kepada masyarakatnya tolong setiap orang memasukan satu sendok madu ke
dalam drum yang tertutup, ada satu orang yang berfikir saya cukup memasukan
satu sendok air saja ngga pengaruh dengan drum itu tapi ketika dibuka drum itu
isinya air semua, karena orang yang satu itu semuanya berfikir yang sama. Dan
ada kisah selanjutnya, kisah burung pipit membawa seciduk air diparuhnya Ketika
ditanya oleh cicak, apa manfaat dari satu tetes air diparuhmu itu untuk
memadamkan api yang membakar Ibrahim, apakah kamu bisa? Burung pipit pun
menjawab saya ingin menunjukkan kepada Allah dipihak mana saya berada.
“Kedua kisah tersebut pantas
menjadi renungan bagi kaum muslimin agar memihak kepada ekonomi Syariah,”
ujar Endrizal Nazar.
Suasana seminar di kantor MUI Kota Bandung
Masyarakat menganggap Bank syariah masih kalah bersaing dengan Bank
konvensional, meliputi kemudahan bertransaksi, tidak perlu lama mengantre,
pelayanan kepada customer cepat dan
lain-lain. Endrizal menegaskan ini adalah bagian dari jihad, bila saat ini
masih ada kekurangan tentu adanya perbaikan berkelanjutan. Memperjuangkan Bank
Syariah agar tidak tergerus oleh Bank konvensional.
Endrizal mengajak dan berharap agar masyarakat memiliki rasa pemihakan
dan kesadaran terhadap ekonomi Syariah maka regulasi yang sudah dilahirkan
pemerintah pusat atau daerah dapat dioptimalkan sehingga ekonomi Syariah dapat
berkembang misalnya Bank Syariah, koperasi Syariah dan lain-lain.
0 Komentar