Jika
hanya patokannya ilmu dunia, harapan tak lagi tersisa, yang ada Bandung dan
sekitarnya porak poranda ketika membayangkan prediksi Rahma Hanifa, Ph.D
dari Pusat Penelitian Mitigasi Bencana ITB.
Memang,
secara keilmuan terdeteksi wilayah Bandung Timur Gede Bage jika terjadi
gempa dari patahan Lembang akan mendapatkan goncangan dahsyat serempak gempa
akan mengguncang daerah Turangga Lengkong, Babakan Surabaya, Cijagra,
Pasirluyu, Margacinta, Cisaranten Kulon, Ujung Berung Cipadung Cibiru
Tak
ketinggalan kawasan Dago Atas , Pasir Wangi, Cisurupan. Mewaspadai juga
kebakaran hebat yang bisa terjadi di pemukiman padat Cicadas, Coblong, Taman
Sari dan memperkirakan rusak berat Jempatan Pasopati.
Meski faktanya IPTEK sekalipun tak mampu mendeteksi kehadiran gempa, tapi tak ada salahnya menjadi pengingat pribadi bahwa musibah bisa kapan saja terjadi dan pandai mensikapi. Salah satunya mentadabburi Q.S. Al A'Raaf ayat 155 ini:
Meski faktanya IPTEK sekalipun tak mampu mendeteksi kehadiran gempa, tapi tak ada salahnya menjadi pengingat pribadi bahwa musibah bisa kapan saja terjadi dan pandai mensikapi. Salah satunya mentadabburi Q.S. Al A'Raaf ayat 155 ini:
"Dan
Musa memilih tujuh puluh orang kaumnya untuk (memohonkan tobat kepada Kami)
pada waktu yang telah Kami tentukan. Maka ketika mereka diguncang gempa bumi,
Musa berkata:
"Ya
Tuhanku, kalau Engkau kehendaki, tentulah Engkau membinasakan mereka dan aku
sebelum ini. Apakah Engkau membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang
kurang akal diantara kami?
Itu
hanyalah cobaan dari Engkau. Engkau sesatkan dengan cobaan itu siapa yang
Engkau kehendaki dan Engkau beri petunjuk kepada siapa yang Engkau kehendaki.
Engkaulah pemimpin kami, maka ampuni kami dan beri kami rahmat dan Engkau
Pemberi ampun yang sebaik-baiknya."
Yuuk ah, cermati dan berprasangka baik pada Allah lalu memantaskan diri untuk bisa memperoleh ampunan dan
keselamatan NYA. Ini senada bukan dengan program Walikota baru yang mencanangkan Bandung Kota Agamis? Coba dengarkan sambutan Mang Oded pada acara Temu Relawan OYA di Pendopo Balaikota , Ahad (23/09/2018).
Dia katakan bahwa
Kepemimpinannya akan pertanggung jawabkan pada Allah. Maka agar terwujud
Bandung agamis, mengajak seluruh Relawan tak terkecuali dirinya untuk senantiasa berupaya on the track apapun profesinya.
Mendadak
teringat seorang Satpam Pendopo Balaikota Bandung. Dea Koswara sangat bersyukur
bekerja di tempat yang kini terasa lebih religius, dan lebih terasa
kekeluargaan. Tersemat di hati wanti-wanti Umi Siti istri Walikota yang kini menempati Pendopo Balaikota untuk tak terlambat melakukan sholat. Manakala adzan berkumandang, Satpam harus bergegas meski bergantian untuk bersegera menuju masjid.
Psst...sedikit bocoran ya. Istri Walikota yang memiliki nama lengkap Hj.Siti Muntamah, S.AP ternyata caleg dari PKS untuk DPRD Provinsi Jabar, Dapil Jabar 1 Bandung-Cimahi no urut 3.
Psst...sedikit bocoran ya. Istri Walikota yang memiliki nama lengkap Hj.Siti Muntamah, S.AP ternyata caleg dari PKS untuk DPRD Provinsi Jabar, Dapil Jabar 1 Bandung-Cimahi no urut 3.
Dea tak mampu menyembunyikan rasa haru ketika menirukan kata-kata Mang Oded Walikota Bandung, sesaat setelah pelantikan di hadapan seluruh pegawai di
lingkungan Pendopo:
"Sungguh,
saya tak bisa mulai makan jika seluruh pegawai yang ditugaskan di Pendopo belum
makan."
Catatan
menarik lainnya dari Denis Koordinator S.O.G (Scooter Owner Group) District
Bagus Rangin yang ikut hadir di acara tersebut. Dia dan seluruh anggota komunitas merasa tertantang dan ingin bersama-sama wujudkan, ketika Mang
Oded menitipkan harapan agar ikut peran aktif menciptakan Bandung tertib,
kondusif, jauh dari perilaku negatif Gang Motor.
Nah,
jika keteladan para pemimpin diikuti seluruh warga Bandung dan sekitarnya
terwujud, semoga Kasih Allah tercurah, hingga terhalau Gempa dahsyat yang diprediksi akan melanda.
#FriedaKustantina
#JuruCatat
0 Komentar