Ilustrasi : medusa |
Manusiawi, jika menggumpal rasa kecewa dan sendu para kader PKS dan segenap kader dari partai pendukung Sudrajat-Syaikhu. Meski belum resmi, mampu menggetar sanubari ketika berita kekalahan tersiar.
Eit...ga boleh pake lama. Awas monster marah tak boleh singgah. Bukankah dari awal Ketua Team Pemenangan ASYIK, Haru Suandharu memberi penguatan bekal mental:
"Maksimalkan berjuang, jauhi berbuat curang, maka apapun hasilnya sejatinya kita sudah menang. Tak masalah siapapun pemenang, karena sesungguhnya di Lauhul Mahfudz tulisan telah terbentang"
Lalu siapa salah jika akhirnya ASYIK kalah? Stop! Berhentilah mencari kesalahan agar hati terbebas lepas dari dendam dan iri akibat ambisi liar tak terkendali, sehingga bisa terima release berita kekalahan dari Struktur. Qiyadah telah menunjukkan sikap gentel loh.
Wadow...jika ada Kader yang berpikir keder, mending digiring untuk luapkan puji pada Illahi lalu bisiki:
"Bersyukur kita mendapat kesempatan manis, bisa ikut berkontribusi hingga garis finish."
Wadow...jika ada Kader yang berpikir keder, mending digiring untuk luapkan puji pada Illahi lalu bisiki:
"Bersyukur kita mendapat kesempatan manis, bisa ikut berkontribusi hingga garis finish."
Mari enerji kecewa berat kita salurkan untuk membayangkan Jabar ke depan hebat, lebih maju meski bukan ASYIK yang memandu. Bukankah ke empat kandidat adalah terpilih sebagai putra terbaik Jawa Barat?
Okey... jika sudah lerai yuk mari kita santap penggalan motivasi berikut ini.
(Coach Djajendra, permisi sekalian mohon ijin sedikit saya ubah redaksi kata tapi tak mengubah makna, terima kasih)
"Kalah
dan menang hanyalah persepsi dari sebuah hasil akhir untuk perjuangan penuh tanggung jawab. Ketika
nilai-nilai sportivitas dan etika hidup dalam jiwa, maka diri
memiliki kekuatan untuk menerima kekalahan dengan senyum ketulusan.
Ketika
seseorang tidak ikhlas menerima kekalahan dari sebuah pertandingan yang
terbuka dan terukur dan terarah, maka dia sedang menciptakan Monster Amarah.
Ikhlas dan
bersabar adalah jalan berikut untuk meraih kemenangan, sebaliknya tak ikhlas dan
penuh kebencian adalah jalan berikut untuk menuju kekalahan.
Menerima kekalahan dengan senyum tulus adalah bukti bahwa kita bahagia
dengan apa yangTuhan putus.
Menerima kekalahan dengan rasa syukur dan
penuh empati, bukti kita kompetitor cerdas dan mampu jadi pemenang yang berkualitas.
Para pemenang
adalah mereka yang sukses mengalahkan ego dan ambisi pribadi yang tak terkendali.
Bila diri mampu
mengadopsi sikap baik dan memperkuat energi positif ke dalam jati diri,
maka kekalahan akan menjadi rahmat untuk memperbaiki kualitas diri.
Terimalah
kekalahan sebagai kemenangan bersama. Belajarlah dari kekalahan dan
siapkan kekuatan untuk kemenangan di berikut pertandingan.
Jauhkan
diri dari obsesi yang berlebihan untuk sebuah hasil yang sempurna.
Wasit yang mengawasi pertandingan selalu memiliki hak penuh di lapangan,
sehingga diperlukan sikap dewasa dan kemampuan untuk menerima
ketidak sempurnaan di lapangan. Jangan biarkan diri kalah oleh
ketidak dewasaan realitas permainan.
Jadilah
energi positif dan segera mengucapkan selamat kepada lawan tanding. Antusias dan bahagia ketika ulurkan tangan jabat tangan lawan dan
mengatakan:
'Kompetisi sudah berakhir saya akan membantu Anda. Sekarang Anda adalah sahabat saya siap sepenuh hati membantu mengisi kemenangan Anda',
ini janji saya."
Sob, ini kesempatan yang tepat lho buat menyampaikan ucapan selamat, kepada Haru Suandharu Ketua Team Pemenangan ASYIK Jabar. Juga kepada Ani Rukmini Ketua Team Relawan Pemenangan Perempuan di Koalisi Gabungan ASYIK Jabar yang telah berhasil menggawangi pertandingan dengan cantik, elegan dari detik ke detik pertandingan, hingga terasa syik-asyik.
#FriedaKustantina
#JuruCatat
0 Komentar