Tercyduk Kesederhanaan Orang Tua Ahmad Syaikhu



Jum'at (8/6) yang juga bertepatan dengan hari ke 23 Ramadhan, ibunda Calon Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ustadz Ahmad Syaikhu meninggal dunia. Hj Nafi'ah meninggal di Jum'at terakhir bulan Ramadhan. Semoga husnul khotimah, meninggal di hari baik, tanggal baik dan bulan baik.

Sabtu (9/6) beberapa orang teman Enjang Anwar Sanusi bertakziah langsung ke Cirebon. Di pagi harinya, Enjang langsung mendapat kiriman foto rumah kedua orangtua Ustadz Ahmad Syaikhu di Ciledug Cirebon.

Ketika Enjang menerima foto tersebut, beliau sempat bertanya berkali-kali. "Beneran itu rumahnya? Tinggal disitu? Ada rumah lain gak?"

Temannya menjawab, "Beneran. Itu rumahnya. Tinggal disitu dari tahun 1970an."

Lantas temannya menulis, Syaikhu kecil ditempa di rumah itu. Dengan pendidikan agama langsung dari ayahnya, Mubaligh asli Cirebon yang juga pegawai KUA. Sebelum masuk ke Pesantren NU Buntet dan dapat beasiswa di sekolah dinas STAN Jakarta. 

Katanya lagi, "Bentuk rumah itu masih sama seperti dulu. Kalaupun ada renovasi, tak mengubah bentuknya."

Lima tahun ini, Ustadz Syaikhu menjabat sebagai Wakil Walikota Bekasi. Sebelumnya menjadi bagian dari anggota DPRD Jawa Barat, yang juga berangkat dari DPRD Kota Bekasi dan sebelum terjun ke politik, Ustadz mengabdi sebagai auditor di BPK RI. 

Dibalik perjalanan panjang kesuksesan Ustadz Syaikhu terselip sebuah pertanyaan, mengapa rumah orangtuanya masih sesederhana itu? 

Ternyata orangtuanya Ahmad Syaikhu bukan orang yang aji mumpung. Mereka sudah menafkahkan anaknya di jalan dakwah. Ahmad Syaikhu sudah diberikan pesan penting untuk fokus mengabdi kepada masyarakat. 

Dikutip dari pengalaman pribadi Enjang Anwar Sanusi

Posting Komentar

0 Komentar