Kader PKS Bikin Sebel di Lebaran

Direct Selling


Kader PKS sepintas emang terasa nyebelin
Gimana ga nyebelin, lagi enak-enak mudik dipanas-panasin cerita tentang aksi  mereka di sudut pasar dengan  menyebar brosur paslon no 3, dengan terbaca besar tulisan "Sudrajat-Syaikhu."

"Huuh...ini kan baru hari ke tiga Lebaran, seakan tiada hari tanpa aksi, pun pasar masih sepi" gumam sebel dari yang kurang berkenan.
Sebenarnya mereka sudah mulai sebel di dua hari jelang Lebaran. Ketika mata mereka terantuk banner dan spanduk tambahan yang tersebar di jalan-jalan.

Yups, itu kerja marathon Kader sebelum mudik, karena berpacu dengan waktu akhir masa kampanye. 

Tak heran, bukankah mereka sudah terbiasa militan? Soal belakangan spanduk menghilang, tetap menyikapi dengan tenang

Praktisnya masih tersisa Kader yang tak mudik dan siaga jaga eksistensi ASYIK. 

Pagi hingga siang hari Ahad, 17 Juni 2018 pasar recok (pasar tumpah) memang masih lengang. Tapi bagi Kader justru ini peluang. Bisa lebih panjang durasi dalam berinteraksi. 

Gayung bersambut, ternyata masih banyak yang belum tahu, jika satu-satunya yang ingin Ganti Presiden tahun 2019 hanya pasangan Sudrajat-Syaikhu.

Alhasil ada beberapa diantara mereka yang suka rela ingin membantu sebar brosur di lingkungannya.
Direct Selling 

Isu ganti Presiden ternyata tak hanya seksi di kalangan tehnokrat dan politisi. Sekelas pedagang recok, semisal tukang serabi tak beda sikap dalam hal yang satu ini. Konon ada juga warga Bekasi yang sedang bertandang disini ikut aksi. Rata-rata faktor ekonomi yang mereka keluhkan.

Namun demikian, para Kader tetap bijak dalam mengajak, dengan mengatakan:
"Presiden Jokowi memang sudah berbuat untuk rakyat, tapi untuk lima tahun mendatang, kita butuh Presiden yang lebih siap tertantang dengan kondisi global yang kian brutal."

Mengakhiri tulisan ini, titip pesan  bagi yang menyimpan rasa kesal untuk mau mengubah sikap menjadi lebih toleran, saling menjaga perasaan dan berkompetisi dengan elegan. 

Jadikan ajang Pilgub Jabar dan Pilwalkot Bandung terwujud nyaman dan aman.

Jika Sudrajat-Syaikhu untuk Jabar dan Oded-Yana untuk kota Bandung harus menang, ini lain hal. Bukankah kompetisi itu harus ada pemenang?  

#FriedaKustantina
#JuruCatat





 

Posting Komentar

0 Komentar