Kader PKS dan Ratapan Tembok Cina

Duo Kartini Masa Kini


Ada Apa dengan Tembok Cina?
Terantuk sebuah artikel seputar ratapan robohnya Tembok Raksasa Cina.  Intinya meski terbentengi tembok raksasa yang proses pengerjaannya pun memakan waktu lebih seratus tahun, Cina tetap kebobolan. Musuh mampu menyelinap dengan taktik suap. 

Benteng pertahanan prajurit penjaga gerbang dilumpuhkan dengan uang.  Memang tak seorang musuh  pun berhasil memanjat ketinggian tembok untuk menerobos masuk, tetapi  musuh akhirnya berhasil menyusup masuk. Raksasa Tembok Cina meratap, ambruk.

Kesalahan fatal bagi negara tirai bambu waktu itu melupakan hal yang mendasar. Ketika membangun tembok besar lupa membangun benteng kejujuran.

Kejujuran akan mengakar, jika berlandaskan keyakinan atas pengawasan dari Yang Maha Melihat. 

Kehadiran ulama yang iklas, guru yang hanif dan orang tua yang sarat keteladanan di  masyarakat syarat mutlak. Bersyukur di negara kita masih terasa keberadaan mereka, meski tak lagi banyak jumlahnya. 

Tak dipungkiri peran mereka berat di tengah tatanan masyarakat yang jungkir balik akrobat, ikatan kekeluargaan pun sudah tak lagi kuat. 

Mereka yang benar-benar serius berjuang untuk tegaknya nilai-nilai dan dakwah harus berjuang terengah-engah.

Moga tokoh dibawah ini bersama semua elemen Pejuang Ketahanan Keluarga mampu wujudkan cita-cita. Raksasa Cina boleh ambruk, moral anak bangsa Indonesia tak boleh terpuruk.

Ani Mendengar Jerit Kartini 
Ternyata jerit Kartini yang haqiqi adalah ingin membumikan agama yang dianutnya pada perempuan dan calon ibu anak-anak Indonesia. Jeritan itu tertangkap Dra.Hj. Ani Rukmini, M.I.Kom.  

Sebagai Konsultan Keluarga hari-harinya kenyang dengan permasalahan keluarga, seperti KDRT, pelecehan seksual hingga traffiking berdampak kesengsaraan  perempuan dan anak-anak tak berujung. Ketahanan Keluarga tak lagi tegak karena sendi agama sudah terkoyak.

Itu sebabnya perempuan Kader PKS ini yang aktif di Divisi Jaringan Perempuan TPPW (Tim Pemenangan Pemilu Wilayah) Jawa Barat plus Tim Relawan Perempuan Pemenangan ASYIK, pasangan calon Gubernur dan Wakil untuk Jawa Barat, amat antusias ketika diminta menjadi konselor Rumah Keluarga Indonesia (RKI) PKS.

Baginya terbuka jalan untuk bisa membantu kembali menegakkan ketahanan dalam keluarga Indonesia. Motivasinya agar korban kekerasan pelecehan seksual ataupun penjualan manusia bagi para perempuan dan anak tak terus berjatuhan.

Aktivis Dakwah sejak masa kuliah ini mengingatkan bahwa seorang ibu harus mampu menjadi madrasah buat anak-anaknya. Trainer Parenting inipun berpendapat jika perempuan tak di bawah tekanan atau menjadi korban kekerasan akan mampu memunculkan potensi dan berkarakter kokoh. 
   
Tetiba Dilanda Sunyi.
Berangkat subuh pulang malam hari sudah menjadi irama hidupnya tersendiri. Bandung-Bekasi minimal sepekan tiga kali dia lewati karena panggilan tugas selaku konsultan keluarga dan Pemred Pusdai TV.

Namun terkadang di tengah hiruk pikuk manusia, aktivis dakwah ini tak jarang tiba-tiba muncul dorongan kuat ingin menyendiri. Dirinya hanya ingin  berdua berasyik masyuk dengan Kekasihnya saja. 

Jika tak kunjung terjawab apa yang menjadi penyebab, setidaknya Ani bisa menarik hikmah bahwa ada kekuatan yang mengendalikan dirinya di tengah keramaian untuk tetap tersambung dengan zat yang Maha Pengasih Maha Penyayang, sehingga mampu melihat kekurangan diri.

Tak Boleh Melibatkan Emosi   
Konselor RKI PKS dari Kabupaten Bekasi ini menggaris bawahi visi mengedepankan  pemberdayaan dan perlindungan bagi perempuan dan anak korban kekerasan sesuai dengan prinsip Hak Asasi Manusia untuk landasan ketika berperan sebagai konsultan.

Istri Drs.H.Bambang, M.M. ini memberi trik menghadapi klien dengan Berpantang Melibatkan Emosi agar mampu menjadi solusi.
      
    Apa Pula Ajang Puspa?
 Psst...satu lagi yang belum terkabarkan, yaitu anugrah gelar The Ten Woman Inspiration Jawa Barat 2016 bersama diantaranya ada Drg.Nuryanti Alifah, Ketua BPKK PKS Kota Cimahi.

  Dan tertingal satu kabar lagi. Gairah dirinya saat suaranya mengudara di Radio Lita FM Bandung atau Radio Dakta Bekasi. Kunci sukses rumah tangga dan segenap permasalahannya rupanya menu yang dinanti pendengar setianya

  Maka tak heran ketika Ketua salah satu ormas perempuan Jabar ini terpilih mewakili Jawa Barat dalam ajang Puspa di Jogjakarta tahun 2016.

 Ajang bergengsi bagi pegiat yang sepenuh hati berjuang untuk Perempuan dan Anak  Indonesia ini  diselenggarakan oleh  Kementerian Pemberdayaan Perempuan.
.
Wow...membanggakan warga Jabar umumnya dan Kabupaten khususnya pada Perempuan segudang peran.

Maka tak heran jika dirinya diajukan sebagai Calon Anggota DPRD Kabupaten Bekasi, Dapil Tambun Utara, Babelan, Tarumanegara, Sukawangi dan Tambelan oleh Pimpinan Partai.

Ani Rukmini, moga kiprahmu  mampu membangkitkan senyum Kartini di peristirahatan nan  abadi.

#FriedaKustantina
#JuruCatat








  



Posting Komentar

0 Komentar