Netty Heryawan |
Benar jika dikatakan tahun 2018 ini adalah Tahun Politik. Bagaimana tidak? Tetiba tak ada hujan tak ada angin, istri Gubernur Jawa Barat Dr.Hj.Netty Prasetiyani Heryawan, MSi yang diundang di Rakorwil Jabar salah satu Ormas independen - sebut saja Salimah - berorasi tentang perlunya perempuan berpolitik. Tepatnya ngomporin.
Insan Salimah, yang nota bene Mak-Emak, banyak yang baru ngeh. Ternyata meski berada diwadah ormas independen, bukan berarti steril dan tak boleh berpolitik, setelah dikompori cendekiawan juga aktivis yang satu ini.
Netty jelaskan sesungguhnya berpolitik, perempuan sudah melakukan setiap hari tanpa disadari. Bahkan Ketua Penggerak PKK Jawa-Barat ini menilai, paling ulung soal perpolitikan. Lhah...masak sih?
Yups, karena Politik itu sendiri merupakan sebuah alat untuk mencapai tujuan dan pastinya tak bertentangan dengan intuisi kita. Pada dasarnya setiap orang punya strategi dalam menggoalkan tujuannya. Nah...Mak-Emak untuk urusan goal-goalan, terutama terhadap suami, begitu Netty menelanjangi para Emak. Mungkin yang dimaksud Netty modus pada suami ketika ada maunya.
Ha ha...pandainya istri Gubernur membuat perumpamaan. Meski bahasannya serius dibawakan dengan renyah, sehingga dicerna mudah. Karuan saja peserta Rakorwil Salimah Jabar yang hadir dari 27 Kota dan Kabupaten se Jawa Barat di Hotel Serena Bandung, Sabtu 20 Januari 2018 manggut-manggut dan diakhiri...gerr.
Peserta yang semuanya Mak-Emak, kini plong. Serasa mendapat pembekalan berharga bagi yang sudah telanjur ketakutan dan alergi pada makhluk yang namanya Politik ini. Terlebih ketika Doktor lulusan Ilmu Pemerintahan ini mengatakan, bahwa Politik itu seperangkat alat untuk memberikan pelayanan, dan ini diperlukan seni tersendiri.Tentu kita harus tahu menempatkan diri. Kapan kita berpolitik, kapan menanggalkannya.
Kaitannya dengan tahun politik 2018 dimana akan digelar serentak Pilgub dan Pilkada di seluruh wilayah Indonesia bulan Juni mendatang, Netty mengingatkan tak boleh banyak pemilih yang tak menggunakan hak suaranya, seperti pemilihan tahun-tahun sebelumnya. Dan ini tugas berat Ibu-Ibu yang hadir disini.
Kang Aher demikian Netty menyebut suaminya, sebagai Gubernur Jabar sudah 2 periode. Agar hasil pembangunan yang menuai 250 lebih penghargaan ini berkesinambungan, perlu penerusnya yang memahami visi-misinya dan mumpuni. Pasangan ASYIK, Sudrajat dan Ahmad Syaikhu dinilai Netty paling memenuhi kriteria itu, tentu setelah mengkaji dari A sampai Z potensi keduanya.
Posisi Salimah sebagai
organisasi Islam perempuan modern sangat strategis. Oleh karenanya harus bisa menyampaikan kembali
kepada masyarakat mengapa perempuan harus ikut ambil peran, mempersiapkan kerja-kerja ekstra. Ya, karena suasana kini sangat mendesak. Tak lain agar pembangunan dan dakwah di Jawa Barat berkesinambungan, baik pembangunan fisik terlebih mental.
Dra.Hj.Ani Rukmini selaku Ketua PW Salimah Jawa Barat langsung menanggapi positif orasi istri Gubernur yang ada diwilayah kerjanya. Aktivis perempuan ini langsung memberikan arahan pada segenap pengurus tingkat PD agar melakukan langkah-langkah Plan and Action setelah kembali ke daerah masing-masing.
Perempuan yang juga Konsultan di P2TP2A merasakan betapa makin kompleks permasalahan perempuan, keluarga dan anak di Jawa Barat yang ditimbulkan dari pergaulan bejat akibat arus informasi yang tak bisa dibendung lagi.
Satu-satunya jalan untuk membendung harus ada kebijakan pemerintah yang ketat dan pro kebaikan, seperti yang sudah dibuatkan landasannya oleh Gubernur Aher. Agar kebijakannya terus terkawal, wajib penggantinya yang sefaham tentunya. Sehingga menjadi harga mati Salimah harus berjuang untuk kemenangan pasangan ASYIK, Sudrajat - Ahmad Syaikhu untuk memimpin Jabar mendatang.
Sebagai penutup sambutan, Salimah menghadirkan Ahmad Syaikhu ketengah-tengah peserta Rakorwil. Meski sambutan terakhir tapi tak kalah menarik. Calon Wakil Gubernur ini membeberkan fakta jika pasangan ASYIK ini mengantongi restu dan dukungan sederet Ulama di tanah Tatar Sunda. Dia berusaha meyakinkan peserta dengan menampilkan slide sebagai alat buktinya. Wah amazing...Masyaallah! Wilayah Pantura yang tak terduga-duga pun memberikan dukungannya.
Laki-laki yang beristri Lilik Wakhidah ini tak lupa berpesan, jangan termakan kabar bohong jika dirinya diisukan berpoligami. Biasalah...ketika sulit mematahkan keunggulan, lawan yang bermental rendah paling mudah menebar fitnah. Waspada, jangan mudah percaya pun jangan terpancing. Cukup tebarkan berita positif dan yang ASYIK-ASYIK saja.
Diakhir sambutan Syaikhu menggaris bawahi bahwa sesungguhnya perempuan sangat besar perannya dalam pemenangan dakwah ini. Dakwah dalam cakupan luas, menyentuh semua lini kebaikan.
Selamat berjuang menjemput kemenangan...Mak!
Selamat berjuang menjemput kemenangan...Mak!
#FriedaKustantina
#JuruCatat
0 Komentar