Tangis Pecah di KEMBARA (Kemah Bakti Nusantra) Bromo

Dalam kegiatan pembinaan di Partai Keadilan Sejahtera. Ada beberapa agenda kaderisasi yang memang diwajibkan untuk diikuti oleh peserta.

Tak jarang peserta harus membayar uang pendaftaran untuk keperluan mereka selama berada di kegiatan biasanya panitia mengadakan acara ini di alam terbuka tak jarang mereka pun akhir nya harus berhari-hari tanpa komunikasi dengan keluarga.

Namun dibalik kegiatan kaderisasi ini. Ada kisah yang akan membuat kita semakin sadar akan penting nya kekuatan persaudaraan (ukhuwwah).
Terjadi di KEMBARA (KEMAH BAKTI NUSANTARA) di Bromo ini kisah selengkapnya.
Namanya Abu Bakar. Beliau salah satu peserta KEMBARA (KEMAH BAKTI NUSANTARA) di Bromo. Untuk mengikuti kemah itu setiap peserta harus membayar 200.000. 
Belum termasuk makan, transportasi dan lain lain. Hari Jum'at tengah malam Om Itong datang dari Satlantas mengantar panitia untuk mengurus kendaraan yang ditabrak oleh truck sampai selesai perkara.
Sampai di lokasi ada yang cerita,

Panitia : Mas Itong tadi ada yang daftar pakai uang recehan full sejumlah 200.000

Mas Itong : Terus?

Panitia : Bukan gitu Mas, itu uang katanya hasil nabung selama setahun. Kadang seribu, kadang dua ribu. Terus waktunya kemah akhirnya pecah 

Mas Itong : Astaghfirulloh...Siapa namanya?

Panitia : Ga tahu Mas, Bagian pendaftaran kayaknya lupa

Mas Itong  : Subhanallah. Astagfirullah

Pikirin Om Itong kayaknya sudah ga tenang saat itu.  Hari terakhir jelang upacara penutupan dipanggilah Kafilah dari Kabupaten Probolinggo. Disuruh maju ke depan. Ditanya dengan nada yang tegas

Mas Itong : Kalian tahu apa salah kalian!!!

Dalam kebingungan Mereka menjawab tidak tahu
Subhanallah, Waktu itu Om Itong juga pegang mic karena mengajak menyanyi, menghibur para peserta menunggu upacara dimulai

Mas Itong : Ambil Posisi (push up)

Ketika sudah bersiap push panitia tanya lagi
Panitia : Kalian tahu kesalahan kalian??? (Kata panitia dengan lantangnya). Saya kasih tahu
Kesalahan kalian adalah *siapa diantara kalian yang kemarin daftar acara ini pakai uang receh!!!"
Spontan,,, ketua regunya menangis. Sambil menunjuk salah satu diantara mereka
Mas Itong ‬: Siapa namanya?
Abu Bakar: Nama saya Abu Bakar
Mas Itong: Kenapa bayar pakai uang receh
Abu Bakar: (Dengan polosnya) ya, Saya me nabungnya selama satu tahun, tadinya untuk kebutuhan lain tapi keburu saya harus bayar untuk acara ini.
Mas Itong: Dapat berapa tabungan nya?
Abu Bakar‬: Saya dapat 250.000 lebih sedikit
Mas Itong‬: Untuk acara ini jenengan bayar berapa
Abu Bakar‬: Saya bayar 200.000. Sisanya untuk iuran konsumsi, transportasi, dan lain lain Ustadz
Mas Itong‬: Siap, Saya ganti ya yang 200.000
Abu Bakar‬: Jangan Ustadz. Saya sudah ikhlas
Mas Itong‬: Lho jangan dikira saya tidak ikhlas untuk mengganti. Saya juga ingin dapat kebaikan dari Allah
(Langsung Abu Bakar terdiam)
Abu Bakar‬: Terimakasih Ustadz...
Setelah itu apa yang terjadi? Peserta lain berebut untuk ikut mengganti juga uangnya. Entah berapa juta yang Allah gantikan. Kami tak berani menghitung. Serta merta Abu Bakar lari dan mendekat ke Om Itong, memeluk dan menangis. 

Inilah foto saat Abu Bakar memeluk Mas Itong
Abu Bakar memeluk panitia sambil menangis

Dalam kesusahan dia tetap ikhlas berjuang, menyerahkan miliknya yang berharga. Bagaimana dengan kita? Sudah seberapa besar pengorbanan kita untuk dakwah ini?

Posting Komentar

1 Komentar